Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Hegemoni Liverpool di Premier League makin kokoh dengan hasil ini. Sekarang mereka mengemas 61 poin, unggul 16 angka dari Leicester City di peringkat kedua.
Sebaliknya, Tottenham belum ke mana-mana. Mereka masih nangkring di posisi kedelapan karena baru mengumpulkan 30 poin.
Liverpool datang ke Tottenham Hotspur Stadium tidak dengan skuat terbaiknya. James Milner, Fabinho, dan Naby Keita mesti ditepikan lantaran cedera.
Untuk menambal lini tengah, Juergen Klopp menunjuk Alex Oxlade-Chamberlain yang juga belum lama ini sembuh dari cedera. Eks pemain Arsenal itu bertandem dengan Jordan Henderson dan Georginio Wijnaldum. Untuk garda terdepan, Klopp bertumpu pada trisula mautnya: Roberto Firmino, Sadio Mane, dan Mohamed Salah.
ADVERTISEMENT
Tottenham Hotspur masih tanpa Harry Kane selama tiga bulan ke depan. Nah, kali ini Jose Mourinho bertumpu kepada Son Heung-min dan Lucas Moura di lini depan. Sementara Christian Eriksen serta Dele Alli diplot untuk mengisi lini kedua.
Menariknya, Mourinho memberikan debut untuk Japhet Tanganga di laga kali ini. Bek berusia 20 tahun itu bertandem bersama Toby Alderweireld, Davinson Sanchez, serta Danny Rose di departemen pertahanan.
Pertandingan berjalan dengan tempo tinggi sejak peluit dibunyikan. Malah, Liverpool nyaris saja unggul duluan di menit kedua. Beruntung bagi Tottenham, sepakan Chamberlain diselamatkan tiang gawang.
Eh, para pendukung The Lilywhites juga kudu berterima kasih kepada Tanganga yang beberapa detik sebelumnya berhasil memblokade tendangan jarak dekat Firmino.
ADVERTISEMENT
Mourinho memakai formasi dasar tiga bek dalam laga kali ini. Akan tetapi, pada praktiknya itu bisa bertransformasi menjadi lima bek saat bertahan. Serge Aurier di pos wing-back kanan, sedangkan Rose di sisi sebaliknya.
Formula itu lumayan oke untuk membendung Trent Alexander-Arnold dan Andy Robertson dari sisi sayap. Namun, itu tak cukup untuk mengatasi kecerdikan Liverpool dalam memaksimalkan skema bola mati, sebagaimana titik awal terciptanya gol Firmino di menit 37.
Bermula dari lemparan ke dalam Robertson ke Firmino. Kemudian diteruskan oleh Henderson ke Salah. Kombinasi itu diakhiri dengan ciamik via tendangan kaki kiri pemain asal Brasil tersebut.
Jalannya babak kedua masih sama dengan paruh sebelumnya. Liverpool intens menyerang, sementara Tottenham bermain relatif defensif. Tim tuan rumah mematok garis pertahanan rendah dan mengandalkan counter attack sebagai senjatanya.
ADVERTISEMENT
Metode itu hampir berhasil di menit 56. Namun, tembakan yang dilontarkan Aurier itu masih bisa diantisipasi dengan baik oleh Alisson Becker.
Mourinho lantas menarik keluar Rose dan Eriksen lalu memasukkan Erik Lamela serta Giovani Lo Celso. Harapannya, demi mendongkrak kreativitas area sentral plus ketajaman di sektor sayap.
Formula Mourinho itu berhasil membuat permainan Tottenham lebih hidup. Momentum itu tercipta di menit 74. Sayang seribu sayang, Son yang beraksi bebas dari kawalan malah gagal menyelesaikan peluang emas tersebut.
Penyelesaian akhir yang buruk memang jadi problem utama Tottenham di laga kali ini. Kalau tadi Son yang gagal, kini giliran Lo Celso. Dia terlambat menyambut umpan silang Lamela di menit 82. Begitu pula dengan tembakan Lamela dan Son dari luar kotak penalti yang masih belum berbuah hasil.
ADVERTISEMENT
Papan skor tak berubah hingga peluit panjang berbunyi. Liverpool jadi pemenang laga dengan keunggulan tipis, 1-0.
-----
Mau nonton bola langsung di Inggris? Ayo, ikutan Home of Premier League. Semua biaya ditanggung kumparan dan Supersoccer , gratis! Ayo, buruan daftar di sini . Tersedia juga hadiah bulanan berupa Polytron Smart TV, langganan Mola TV , dan jersi original.