Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
"Kami belum kandas. Jika kami kebobolan dua gol, lain cerita. Habislah kami. Yang ingin saya sampaikan di sini jelas. Tetap positif. Toh, dalam 20 menit terakhir tadi kami tampil bagus dan hampir mencetak gol," tutur Lloris, dikutip dari laman resmi UEFA.
Lewat kalimatnya itu Lloris meminta semua orang, termasuk timnya, untuk berhenti merengek dan tak playing victim. Oke, situasinya memang benar-benar tak menguntungkan bagi Tottenham. Akan tetapi, selama ada laga kedua, Tottenham tetap punya kans.
Mereka kehilangan sejumlah pemain pilar yang celakanya berpengaruh besar pada skema serangan tim. Awalnya Harry Kane, terakhir Son Heung-min. Tak berlebihan jika Jose Mourinho menyebut Tottenham bertanding seperti orang yang berperang tanpa peluru.
"Kami paham situasinya seperti apa, termasuk kehilangan Son karena cedera. Namun, kami tidak boleh mengeluh. Kami tidak bisa mencari-cari alasan. Kami harus profesional dan tetap bersatu. Di momen macam ini, sikap terbaik adalah tetap menjadi tim yang utuh. Ini musim yang sulit, tetapi kami harus mengatasinya," tegas Lloris.
ADVERTISEMENT
Tottenham tampil inferior di babak pertama. Alih-alih menyerang, mereka kesulitan meredam tekanan Leipzig. Situasi babak kedua mulai berubah, terlepas dari gol penalti Werner di menit 58.
Keputusan Mourinho untuk memasukkan Tanguy Ndombele dan Erik Lamela serta menarik keluar Gedson dan Dele Alli mengubah warna laga. Tottenham tampil agresif dengan melepas tujuh percobaan.
Masalah lainnya adalah penampilan gemilang penjaga gawang Leipzig, Peter Gulacsi. Dalam 30 menit akhir jelang waktu normal tuntas, ia membuat tiga penyelamatan sukses.
Kekalahan adalah satu hal dan kemampuan untuk tetap menyengat adalah hal lain. Lloris, tampaknya, berusaha untuk melihat hal lain tersebut.
Kesimpulan sederhananya: Tottenham tetap bisa mengancam walau ditinggal mesin gol mereka. Bagaimana membuat ancaman itu menjadi gol, itulah yang mesti mereka pecahkan sebelum melangkah ke leg kedua.
ADVERTISEMENT
"Segala sesuatunya dapat berubah dengan cepat. Kami dapat mengubah keadaan jika bisa mencetak gol di laga tandang, di leg kedua. Kami tidak punya banyak waktu untuk berpikir atau mencari-cari alasan. Kami harus segera bangkit. Man, kami benci mengecap kekalahan," tutur Lloris.
Tottenham dan Leipzig akan kembali bersua pada 11 Maret mendatang. Sebelum itu, Tottenham harus terlebih dahulu menghadapi Chelsea, Wolverhampton Wanderers, dan Burnley di Premier League, serta Norwich City di Piala FA.