Loew: Jerman Bukan Unggulan di Euro 2020

19 November 2019 9:47 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatih Timnas Jerman, Joachim Loew. Foto: Reuters/Thilo Schmuelgen
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Timnas Jerman, Joachim Loew. Foto: Reuters/Thilo Schmuelgen
ADVERTISEMENT
Pelatih Timnas Jerman, Joachim Loew, menyatakan bahwa anak-anak asuhnya tidak termasuk unggulan di Euro 2020 mendatang. Menurut Loew, Jerman masih berada di bawah Inggris, Spanyol, Italia, dan Belgia.
ADVERTISEMENT
Jerman sudah dipastikan lolos ke Piala Eropa menyusul kemenangan 4-0 atas Belarusia, Minggu (17/11/2019) dini hari WIB. Keberhasilan ini didapat menyusul hasil mengecewakan di Piala Dunia 2018 dan UEFA Nations League.
Pada Piala Dunia di Rusia, Jerman gagal lolos dari fase grup. Sementara itu, pada ajang Nations League, Jerman semestinya terdegradasi dari Liga A tetapi akhirnya batal karena kompetisi mengalami restrukturisasi.
Dalam proses menuju Kualifikasi Piala Eropa 2020, Jerman mengalami sejumlah perubahan. Mesut Oezil pensiun usai Piala Dunia. Kemudian, pemain-pemain macam Mats Hummels, Thomas Mueller, dan Jerome Boateng disingkirkan oleh Loew.
Joachim Loew mendampingi Jerman di laga melawan Belarusia. Foto: Reuters/Thilo Schmuelgen
Meskipun sempat tersendat, Jerman akhirnya mulai menemukan permainan terbaik. Kemenangan atas Belarusia itu tadi merupakan kemenangan keenam mereka dalam tujuh laga kualifikasi.
ADVERTISEMENT
Rabu (20/11) dini hari WIB, Jerman akan berhadapan dengan Irlandia Utara. Laga itu akan jadi penentu apakah Manuel Neuer dkk. bisa lolos ke Piala Eropa sebagai juara grup atau tidak.
Nah, jelang laga melawan Irlandia Utara itulah Loew berkata bahwa Jerman bukan unggulan. Dia sebenarnya puas dengan perkembangan timnya tetapi tak mau memasang target muluk-muluk di turnamen tahun depan.
"Kupikir kami berhak merasa puas dengan apa yang dicapai tahun ini. Namun, ketika kita bicara soal perkembangan secara menyeluruh, tentunya ada negara-negara yang berada di depan kami," ujar Loew, dilansir Goal.
"Inggris, Spanyol, Prancis, Italia, Belgia, tim-tim itu dipaksa melalui transformasi besar karena dalam beberapa turnamen besar terakhir, seperti Inggris misalnya, harus tersisih lebih cepat."
Pemain-pemain Jerman merayakan gol ke gawang Belarusia. Foto: Reuters/Leon Kuegeler
"Maka dari itu, tim-tim tersebut kemudian berbenah. Mereka punya tim yang sudah bermain bersama dalam tiga, empat tahun. Hal serupa terjadi dengan Belanda yang anggota timnya sudah bermain bersama dalam kurun waktu serupa."
ADVERTISEMENT
"Bagi kami, situasinya berbeda, dan itulah kenapa aku tidak melihat kami sebagai unggulan di turnamen. Namun, satu hal yang jelas, kami akan mencoba sekuat tenaga dan mempersiapkan diri sebaik mungkin untuk meraih hasil maksimal," sambungnya.
Dalam kesempatan yang sama, gelandang kawakan Toni Kroos menambahkan bahwa Timnas Jerman memang masih membutuhkan banyak perbaikan. Kata Kroos, kekuatan Jerman yang sesungguhnya baru bisa disaksikan Maret tahun depan.
"Kami punya pemain-pemain bagus yang sudah punya pengalaman. Untuk saat ini, nilai kami adalah antara B dan C karena lolos ke Piala Eropa saja bukan sesuatu yang spesial bagi kami," ucap Kroos.
"Sejumlah pemain muda kami telah berkembang cukup baik. Kami sudah berprogres, tetapi ini belum cukup. Jeda internasional Maret nanti akan sangat penting karena di sana kami akan berhadapan dengan tim-tim besar," tambah pemain Real Madrid tersebut.
ADVERTISEMENT