Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Lyon vs Juventus: Kepada Rodrigo Bentancur 'Si Nyonya Tua' Layak Berharap
26 Februari 2020 16:28 WIB
ADVERTISEMENT
Setelah absen pada pertandingan melawan SPAL akhir pekan lalu, Miralem Pjanic masuk ke dalam skuat Juventus yang disiapkan untuk menghadapi Lyon di Liga Champions , Kamis (27/2/2020) dini hari WIB nanti.
ADVERTISEMENT
Akan tetapi, ada kemungkinan Pjanic tidak diturunkan. Selain karena kondisi pemain Bosnia-Herzegovina itu belum seratus persen fit, laga melawan SPAL lalu juga menunjukkan bahwa Juventus baik-baik saja tanpanya.
Di pertandingan itu Maurizio Sarri menerapkan taktik baru dengan memainkan Paulo Dybala sebagai false-nine, Juan Cuadrado sebagai winger, dan Aaron Ramsey sebagai mezzala.
Perubahan itu berbuah manis. Dybala memberi assist untuk gol Ramsey, sementara Cuadrado sukses mengirim umpan silang yang disambar Cristiano Ronaldo menjadi gol.
Lalu, apa hubungannya dengan Pjanic? Well, untuk itu, kita harus melihat siapa pemain yang dimainkan Sarri sebagai regista. Di laga melawan SPAL tersebut Rodrigo Bentancur tampil di tempat yang bisa diisi Pjanic.
Sebagai regista, Bentancur jadi pemain yang paling kerap menyentuh bola (96 kali) pada pertandingan tersebut. Dari sana, dia mampu melepas 84 umpan dengan level akurasi 90 persen.
ADVERTISEMENT
Kontribusi Bentancur tak sampai di sana. Eks penggawa Boca Juniors itu juga turut mencatatkan 2 dribel sukses, 1 sapuan, 4 intersep, serta 3 kemenangan dalam duel udara.
Statistik di atas menunjukkan bahwa Bentancur punya potensi untuk menjadi regista yang hebat. Tak cuma andal dalam menyerang, dia juga tangguh dalam menunaikan tugas bertahan.
Bentancur memang tidak memiliki akurasi umpan panjang seperti Pjanic. Visi bermainnya juga belum sebaik rekannya itu. Akan tetapi, dia mengatasi semuanya dengan ketenangan, teknik, dan keunggulan fisiknya.
Biasanya, jika Pjanic bisa turun, Bentancur dimainkan sebagai mezzala. Peran ini sendiri mampu dijalankannya dengan sangat baik, terbukti dengan jumlah assist-nya di Serie A yang telah menyentuh angka 6.
Dengan torehan demikian, Bentancur adalah pencatat assist terbanyak di Juventus, jauh di atas milik gelandang-gelandang lain. Sebagai pembanding, Pjanic dan Blaise Matuidi 'baru' mengoleksi 2 assist di Serie A sejauh ini.
ADVERTISEMENT
Namun, itu di Serie A. Di Liga Champions, situasinya agak berbeda. Dari 5 laga yang 2 di antaranya dilakoni sebagai starter, Bentancur belum mampu menunjukkan penampilan meyakinkan.
Musim ini dua hal yang bisa dilakukan Bentancur dengan baik adalah merebut (2 kali per laga) dan menggiring (1,4 kali) bola. Selebihnya, pemain bertinggi 187 cm itu belum bisa berbuat banyak.
Laga melawan Lyon di Parc OL nanti akan memberi Bentancur kesempatan untuk mengubah semua itu. Dengan sistem permainan baru dari Sarri, semestinya Juventus bakal bisa tampil lebih baik terutama dalam menyerang.
Di situ peran Bentancur akan sangat krusial. Dia akan menjadi pusat permainan tim. Serangan dimulai darinya, begitu pula dengan pertahanan. Untuk itu, Bentancur harus setidaknya mereplikasi performa di kandang SPAL.
ADVERTISEMENT