Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.96.0
Makna Logo Singa yang Membebani Arema di PGK
1 Maret 2018 13:21 WIB
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Pelatih Arema, Joko Susilo, tengah dalam situasi kurang menyenangkan menjelang pertemuan dengan Persebaya. Pasalnya, tuntutan untuk bermain bagus di setiap laga serta desakan dari suporter agar tim selalu menang, membuat pelatih yang akrab disapa Gethuk beserta stafnya semakin tertekan.
Selain itu, ada beberapa persoalan teknis lainnya yang kini menghinggapi klub berjuluk 'Singo Edan' ini.
"Jujur saya merasa kurang nyaman (menjalani PGK) karena ada pergeseran tujuan awal saat kami mengikuti turnamen ini," ucap Gethuk dilansir Wearemania, Kamis (2/3).
Menurut pelatih 47 tahun ini, Arema awalnya bertujuan membangun dan mengasah kemampuan tim di PGK 2018. Dedik Setiawan dan kolega juga berangkat ke Kalimantan untuk melakoni pemusatan latihan menjelang kompetisi sesungguhnya, Liga 1 2018.
ADVERTISEMENT
"Namun, kami diharuskan untuk meraih kemenangan pada setiap laga dan mengibaratkan setiap pertandingan itu adalah final, final, dan final. Oke, tak masalah karena ini Arema," ujarnya menambahkan.
Masalah lain yang tak kalah penting juga tengah menghampiri Arema. Beberapa pemain andalan yang biasa mengisi susunan starter kemungkinan belum bisa diikutsertakan. Dua penggawa Arema, Muhammad Zaenuri dan Syaiful Indra, harus menepi karena tifus.
Padahal, stok pelapis Arema kurang mumpuni. Agil Munawar, Purwaka Yudhi, dan beberapa pemain lainnya--dikatakan Gethuk--belum bisa menampilkan kemampuan terbaik.
"Ini yang sedang kami pikirkan di tim kepelatihan. Di sisi lain, ini juga tuntutan karena logo Arema itu 'kan singa. Singa mana mau mengalah dan itu yang membuat kami semakin kesulitan," ucap Gethuk.
ADVERTISEMENT
"Kami sudah menyusun program untuk membangun tim, tetapi kalau keadaan seperti ini, mau bagaimana lagi sudah risiko. Kami tidak akan menyerah dan akan bertarung secara sportif dalam koridor sepak bola," pungkasnya.