Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Duel melawan Wolves ini pada akhirnya berakhir 0-0. United sendiri melepas 12 tembakan dan, ironisnya, tidak ada satu pun yang tepat sasaran. Mereka kalah dari Wolves yang memiliki 2 tembakan akurat.
Untuk United, ini merupakan kali pertama mereka gagal melepas satu pun tembakan tepat sasaran di satu laga dalam ajang domestik setelah Januari 2015 silam. Ketika itu, United menghadapi Southampton di ajang Premier League dan takluk 0-1.
Masalahnya bagi United, problem serupa juga terlihat ketika mereka menghadapi AZ Alkmaar di matchday 3 fase grup Liga Europa 2019/20. United kala itu melepas 6 tembakan dan nihil yang on target. Laga itu pun berakhir dengan skor 0-0.
Lantas, apa yang membikin tren suram ini muncul? Rio Ferdinand punya jawaban atas pertanyaan ini: Skuat United saat ini masih begitu belia dan dalam proses pembentukan ke wujud ideal.
ADVERTISEMENT
"Saya merasa tim ini masih work in progress. Masalahnya, tim ini begitu inkonsisten. Mereka bisa mengalahkan Tottenham Hotspur dan Manchester City. Lalu tampil buruk seperti saat lawan Arsenal dan di laga ini (lawan Wolves)," jelas Ferdinand kepada BT Sport.
"Dugaan saya, hasil-hasil yang fluktuatif ini muncul karena tim ini begitu muda," imbuh legenda United tersebut.
Penuturan Ferdinand memang memiliki dasar. Pada laga lawan Wolves tadi, United menurunkan tim dengan usia rata-rata 25,4 tahun. Untuk posisi penyerang pada pertandingan itu sendiri didominasi pemain muda dengan usia maksimal 22 tahun.
Daniel James yang mengisi pos winger kiri berusia 22 tahun. Lalu Tahith Chong yang bermain di pos winger kanan berusia 20 tahun. Mason Greenwood yang baru berusia 18 tahun didapuk menjadi penyerang tengah.
ADVERTISEMENT
Ketiga pemain ini jelas masih jauh dari potensi terbaiknya. Masalahnya bagi United, daftar penyerang mereka musim ini begitu tipis. Jika Marcus Rashford dan Anthony Martial cedera, bukan tidak mungkin skenario macam ini terulang lagi.