Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
ADVERTISEMENT
Manchester United sukses merengkuh trofi Liga Europa musim 2016/17 seusai mengandaskan Ajax Amsterdam dengan skor 2-0 dalam partai final yang berlangsung di Friends Arena, Solna, Swedia, Kamis (25/5/2017) dini hari WIB. Ini merupakan gelar kedua United di bawah besutan Jose Mourinho pada musim ini setelah sukses menjadi jawara Piala Liga Inggris.
ADVERTISEMENT
Keberhasilan itu pun terasa spesiak karena memberikan keuntungan ganda bagi The Red Devils. Pasalnya, Zlatan Ibrahimovic dan kawan-kawan dipastikan bakal berlaga di ajang Liga Champions musim depan. Tentunya, hal itu menjadi sebuah pencapaian yang mampu menghapus musim buruk United di liga domestik setelah finis pada posisi keenam.
Setelah mengistirahatkan sebagian besar pemain intinya pada laga pamungkas Premier League pada akhir pekan lalu, Mourinho kini bisa menampilkan formasi serta komposisi andalannya. Mengusung pola 4-3-3, trio Marcus Rashford, Juan Mata, dan Henrikh Mkhitaryan diplot sebagai juru gedor didampingi Paul Pogba, Ander Herrera serta Marouane Fellaini.
Formasi serupa diterapkan oleh Ajax dengan menempatkan Kasper Dolberg sebagai target man didampingi Amin Younes dan Bertrand Traore sebagai winger. Di tengah, Hakim Ziyceh mengmbil peranan sebagai playmaker dengan didukung Lasse Schone dan Davy Klaasen sebagai penyeimbang.
ADVERTISEMENT
Permainan terbuka diperlihatkan kedua tim sejak menit awal. Serangan silih berganti dilakukan. Meski tak banyak menguasai bola, serangan United tampak lebih efektif dan berbahaya.
Benar saja, bangunan serangan United yang mengandalkan bola-bola pendek membuahkan hasil ketika laga memasuki menit ke-17. Adalah Pogba yang membuka keunggulan bagi wakil Inggris ini.
Menerima bola dari Fellaini di luar kotak penalti, mantan gelandang Juventus ini melepaskan sepakan keras mendatar dari luar kotak penalti. Bola sempat mengenai kaki bek Ajax, Davinson Sanchez, sebelum merobek gawang Andre Onana yang sudah terlanjur bergerak ke arah kiri gawang.
Seusai gol, Ajax mencoba untuk keluar menyerang. Mereka kini lebih berani menekan hingga jantung pertahanan United. Klaasen sempat memberikan ancaman tetapi umpan menyusur tanahnya di muka gawang tak ada yang menyambut.
ADVERTISEMENT
Sepanjang 45 menit perdana, Ajax tampak nyaman menguasai bola hingga 65:35. Akan tetapi, pertahanan dalam nan rapat United membuat mereka kesulitan mengembangkan serangan. Tercatat, hanya satu sepakan yang berhasil mengenai sasaran dari enam kali percobaan.
Memasuki babak kedua, Ajax mencoba mengambil inisiatif serangan. Akan tetapi, justru United yang mampu menggandakan keunggulan saat laga baru berjalan tiga menit.
Berawal dari sepak pojok, Chris Smalling menyambutnya dengan tandukan memantul tanah. Bola kemudian diterima oleh Mkhitaryan yang meneruskannya dengan sontekan sambil membelakangi gawang.
Tertinggal dua gol membuat Ajax tak memiliki pilihan selain agresif menyerang. Pada menit ke-70, tim asal Belanda ini sempat punya peluang melalui tendangan bebas di tepi kotak penalti. Akan tetapi, Ziyech yang mengambil tembakan tersebut tak mampu menyepak bola melewati pagar hidup pemain United.
ADVERTISEMENT
Ajax terus menggempur, tetapi United telah siap. Mereka mengantisipasinya dengan bermain bertahan sangat dalam dengan menumpuk banyak pemain di dalam kotak penalti.
Empat menit jelang waktu normal berkahir, Jesse Lingard yang masuk menggantikan Mkhitaryan, punya peluang setelah melaju seorang diri. Namun, langkahnya terhenti ketika tengah mengambil ancang-ancang untuk menendang setalah dihadang bek lawan.
Hingga akhir laga, tak ada tambahan gol dari kedua tim. Kekalahan Ajax bisa dimengerti karena mereka hanya unggul dalam penguasaan bola tetapi buruk dalam penyelesaian akhir.
Skuat asuhan Peter Bosz hanya mampu mencatatkan dua tembakan mengarah ke gawang dari 15 kali percobaan. Sedangkan, United tampil lebih efektif. Mereka hanya mengemas tujuh usaha dengan empat di antaranya tepat sasaran dan dua berbuah gol.
ADVERTISEMENT
Live Update
Pada 5 November 2024, jutaan warga Amerika Serikat memberikan suara mereka untuk memilih presiden selanjutnya. Tahun ini, capres dari partai Demokrat, Kamala Harris bersaing dengan capres partai Republik Donald Trump untuk memenangkan Gedung Putih.
Updated 5 November 2024, 20:55 WIB
Aktifkan Notifikasi Breaking News Ini