Manchester United: Sang Raja Eropa Baru

25 Mei 2017 7:50 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:16 WIB
comment
3
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
ADVERTISEMENT
Pual Pogba mencium Piala Liga Europa (Foto: Lee Smith/Reuters )
zoom-in-whitePerbesar
Pual Pogba mencium Piala Liga Europa (Foto: Lee Smith/Reuters )
Manchester United berhasil meraih gelar Liga Europa untuk pertama kalinya dalam sejarah seusai menyudahi perlawanan Ajax Amsterdam dua gol tanpa balas di partai puncak, Kamis (25/5/2017) dini hari WIB. Henrikh Mkhitaryan dan Paul Pogba berhasil mencatatkan namanya di papan skokr yang terpampang di Friends Arena, Stockholm.
ADVERTISEMENT
kumparan (kumparan.com) merangkum catatan menarik di laga tersebut sebagai berikut.
"Setan Merah" Masih Jadi Raja
Lupakan sejenak Real Madrid atau Juventus--yang selain berkesempatan meraih gelar Liga Champions juga sudah mengantongi masing-masing trofi liga domestik. Hari ini adalah hari kebahagiaan United yang berhasil keluar sebagai juara Liga Europa untuk pertama kalinya.
Terkesan sedikit janggal, mengingat mereka adalah salah satu kesebelasan yang paling disegani di Eropa. Namun, juara tetaplah juara, tak peduli meski hanya ajang kelas dua bagi klub-klub di Eropa. Terlebih lagi keberhasilan United kali ini sekaigus menjadi dahaga atas kegagalan mereka di ajang Premier League.
Hebatnya, United tak hanya sekadar merengkuh trofi, tetapi juga berhasil mengukir catatan gemilang dengan tak terkalahkan dalam 10 pertandingan terakhir di Liga Europa. Sejak takluk dari Fenerbahce 11 September 2016, Paul Pogba dan kawan-kawan sukses memetik 7 kemenangan serta 3 hasil imbang dan hanya kebobolan sebanyak 4 kali.
ADVERTISEMENT
Kini, dengan raihan trofi Liga Europa, pencapaian United di Benua Biru pun semakin lengkap. The Red Devils tercatat telah memenangi setiap kejuaraan di Eropa mulai dari Liga Champions, Piala Winners, Piala Super Eropa, dan terakhir Liga Europa.
Tak salah jika menjuluki United sebagai Raja Eropa, bukan?
Miki Spesialisasi Liga Europa
Penampilan Henrikh Mkhitaryan memang tak secemerlang Zlatan Ibrahimovic yang jadi tulang punggung United musim ini. Jumlah gol pemain asal Armenia itu pun tak genap seperempat dari torehan Ibra. Miki juga masih kalah dari Juan Mata, Wayne Rooney dan juga Marcus Rashford. Akan tetapi, itu terjadi di Premier League, sementara di ajang Liga Europa beda cerita.
Di kompetisi level dua bagi klub-klub Eropa, Miki justru tampil subur. Bahkan, dia juga berulang kali menjadi penyelamat bagi United saat sukses mencetak gol penting ke gawang FC Rostov dan juga Anderlecht.
ADVERTISEMENT
Satu gol yang dilesakkannya pada laga kali ini berhasil menggenapkan torehannya menjadi 6 gol (5 di antaranya dibuat pada fase gugur). Menariknya, jumlah tersebut merupakan yang terbanyak di United sejak musim 2011/2012.
Ajax dengan Skuat Mudanya
Gaung Ajax sebagai pencetak bakat-bakat muda memang sudah kondang sejak lama. Nama-nama besar seperti Johan Cruyff, Marco van Basten, Dennis Bergkamp, Patrick Kluivert, Wesley Sneijder dan Christian Erksen adalah beberapa lulusan jebolan akademi de Godenzonen. Pelestarian bibit muda Ajax pun masih bertahan hingga sekarang.
Hal itu bisa dilihat dari susunan pemain tim besutan Peter Bosz tersebut pada laga kali ini. Rataan usia mereka adalah 22 tahun 282 hari, termuda dalam sejarah final Liga Europa. Matthijs de Ligt dengan usia 17 tahun menjadi pemain paling belia, sedangkan yang tertua adalah Joel Veltman yang baru menginjak usia 25 tahun.
ADVERTISEMENT
Mou Masih Spesial
Kapasitas Jose Mourinho sebagai pelatih kelas dunia sempat dipertanyakan seiring penampilan United yang jauh dari kata konsisten. The Special One bahkan telah dicap gagal saat "Setan Merah" tak mampu menembus posisi empat besar yang kemudian memupuskan asa untuk meraih tiket tampil di Liga Champions musim depan.
Meskipun demikian, Mou akhirnya berhasil membutikan bahawa dirinya memang spesial. Setelah sukses menjuarai Piala Liga, juru taktik berusia 54 tahun itu berhasil menggondol trofi Liga Europa saat berhasil mengalahkan Ajax pada laga tersebut.
Kesuksesan itu tak hanya mengantar Mou menjadi pelatih pertama yang berhasil meraih Liga Champions dan Liga Europa masing-masing dua kali, tetapi juga menjadi arsitek United pertama yang berhasil memboyong dua trofi di musim perdananya.
ADVERTISEMENT
Ibra Akhiri Penantian Panjang
Tak ada yang menampik jika Zlatan Ibrahimovic adalah salah satu pemain terbaik di dunia. Berbagai penghargaan individu dan trofi juara liga domestik jadi buktinya. Kendati begitu, sepanjang 18 tahun kariernya Ibra belum pernah sekalipun merengkuh trofi bergengsi kompetisi Eropa. Mentok cuma UEFA Super Cup dan Piala Dunia Antarklub yang diraihnya bersama Barcelona.
Cibiran pun berdatangan saat Ibra memutuskan untuk meninggalkan Paris Saint Germain (PSG) dan bergabung bersama United musim ini. Pasalnya, "Setan Merah" tidak berlaga di kompetisi elit macam Liga Champions.
Namun, siapa yang menyangka dia justru meraih gelar gengsi perdana bersama United. Meski tidak tampil akibat cedera, Ibra akhirnya berhasil mengangkat piala bergengsi kompetisi Eropa pertama dalam kariernya.
ADVERTISEMENT