Paul Pogba

Mari Bicara tentang Gelang Anti-Rasialisme Paul Pogba

28 Desember 2019 3:01 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Paul Pogba melakukan pemanasan menjelang laga versus Newcastle United.  Foto: REUTERS/Phil Noble
zoom-in-whitePerbesar
Paul Pogba melakukan pemanasan menjelang laga versus Newcastle United. Foto: REUTERS/Phil Noble
ADVERTISEMENT
Para pemain Manchester United terlihat menggunakan gelang berwarna hitam putih yang bertuliskan “No to racism” dan “We are one” kala melakukan pemanasan menjelang laga versus Newcastle United, Jumat (27/12/2019) dini hari WIB. Usut punya usut, gelandang andalan United, Paul Pogba, menjadi sosok di balik dikenakannya gelang tersebut.
ADVERTISEMENT
Ya, Pogba mengakui bahwa ia meminta rekan-rekannya untuk mengenakan gelang tersebut. Misi Pogba jelas; menyebarkan pesan anti-rasialisme.
Namun, Pogba menyatakan bahwa ia tak ingin kampanyenya ini terafiliasi dengan UEFA atau pun FIFA. Menurut gelandang asal Prancis itu, pesepak bola memiliki kekuatan yang besar untuk menyampaikan pesan seperti ini.
“Ini adalah ide saya. Sudah lama saya ingin melakukan ini. Namun, saya tak ingin melalui UEFA atau FIFA. Saya melakukan ini sendiri. Saya pikir, kami memiliki kekuatan untuk menunjukkan ini di sepak bola. Aksi kami disiarkan media, jadi saya pikir orang-orang yang melihat ini akan memahami sesuatu,” kata Pogba, dikutip dari The Telegraph.
“Kami adalah pesepak bola, dan kami ingin menikmati sepak bola. Oleh karena itu, ini adalah cara kami untuk menunjukkan bahwa kami melawan rasialisme. Saya tak perlu melakukan wawancara. Saya tahu ini bisa membuat banyak orang sadar. Saya, dan rekan setim saya melakukan ini,” lanjut Pogba.
ADVERTISEMENT
Paul Pogba dengan gelang anti-rasialisme yang melingkar di lengan kanannya. Foto: REUTERS/Phil Noble
Rasialisme, sayangnya, masih jamak ditemui di sepak bola. Di 2019/2020 saja, cukup banyak pesepak bola yang mendapatkan pelecehan rasialis.
Rekan setim Pogba, Fred dan Jesse Lingard, menerima sorakan yang menyerupai suara kera di laga versus Manchester City awal Desember 2019 lalu. Pelecehan rasialis yang teraktual terjadi kepada bek Chelsea, Antonio Ruediger, dalam laga melawan Tottenham Hotspur (22/12).
Pogba pribadi sempat menerima pelecehan rasialis pada Agustus 2019 silam. Kala itu, akun media sosial Pogba dihujani oleh ejekan bermuatan rasialisme setelah ia luput mengeksekusi penalti di laga melawan Wolverhampton Wanderers.
Nah, Pogba meyakini bahwa rasialisme terjadi karena tidak adanya kesadaran dan kepedulian akan masalah ini. Dari situ, Pogba berharap gelang anti-rasialisme yang ia dan rekan setimnya kenakan bisa meningkatkan kepedulian dan kesadaran bahwa semua manusia sama.
ADVERTISEMENT
“Saya pikir, rasialisme terjadi karena tak adanya kepedulian dan kesadaran. Banyak pemain—tak hanya di Premier League, tetapi juga Italia, Spanyol, di banyak tempat—yang menerima pelecehan rasialis.”
“Ini terus terjadi. Kami terus melihat ini di banyak stadion. Kami ingin menunjukkan dukungan kepada semua pemain, yang berkulit hitam, putih, Asia, atau apa pun itu, kepada semuanya. Kami ingin semuanya saling menghargai dan sadar bahwa hanya ada satu ras. Kita semua satu,” pungkas Pogba.
-----
Mau nonton bola langsung di Inggris? Ayo, ikutan Home of Premier League. Semua biaya ditanggung kumparan dan Supersoccer, gratis! Ayo, buruan daftar di sini. Tersedia juga hadiah bulanan berupa Polytron Smart TV, langganan Mola TV, dan jersi original.
ADVERTISEMENT
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten