Masa Depan Christian Eriksen di Spurs Semakin Buram

28 Agustus 2019 14:32 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Christian Eriksen di laga kontra Aston Villa. Foto: Reuters/Matthew Childs
zoom-in-whitePerbesar
Christian Eriksen di laga kontra Aston Villa. Foto: Reuters/Matthew Childs
ADVERTISEMENT
Masa depan Christian Eriksen di Tottenham Hotspur semakin tidak jelas. Pasalnya, hubungan antara agen Eriksen, Martin Schoots, dan Presiden Spurs, Daniel Levy, memburuk.
ADVERTISEMENT
Kabar mengenai situasi antara agen Eriksen dan pihak Spurs ini disampaikan oleh David Hytner dari The Guardian. Menurut Hytner, dalam beberapa hari terakhir, Levy dan Schoots tak saling berbicara. Dari situ, solusi untuk masalah Eriksen belum bisa ditemukan.
Situasi Eriksen memang menjadi perkara yang cukup rumit bagi Spurs. Kontrak gelandang serang asal Denmark itu akan habis di akhir 2019/2020 ini. Nah, Eriksen disinyalir tak ingin memperpanjang kontraknya dan ingin pindah, tetapi Spurs belum menerima tawaran konkret untuk sang pemain.
Eriksen memang sempat diminati oleh dua klub raksasa Spanyol, Real Madrid dan Barcelona. Gelandang berusia 27 tahun itu juga dikabarkan ingin bermain untuk salah satu dari dua klub itu. Namun, minat Madrid untuk saat ini tampaknya sudah menyurut, dan Barcelona tengah fokus untuk mendatangkan Neymar.
ADVERTISEMENT
Christian Eriksen dari Tottenham Hotspur berusaha menghadang pemain dari AFC Bournemouth, Nathaniel Clyne. Foto: Getty Images/Warren Little
Dari situ, kemungkinan Eriksen untuk hengkang di bursa transfer musim panas 2019/2020—yang berakhir pada awal September 2019—cukup kecil. Menariknya, kembali menurut Hytner, Spurs lebih memilih untuk melepas Eriksen secara cuma-cuma di akhir 2019/2020.
Hal tersebut jelas bisa dimengerti. Jika Eriksen pindah saat ini, Spurs tak akan dapat mencari penggantinya, karena bursa transfer di Inggris sudah ditutup tepat saat kompetisi bermula. Selain itu, keuntungan yang akan Spurs dapatkan juga tak seberapa, mengingat durasi kontrak Eriksen yang memang tinggal sedikit.
Lebih dari itu, Eriksen memang merupakan kepingan integral dari skuat Spurs. Sebagai gelandang serang, Eriksen merupakan kreator utama dari serangan Spurs. Eks pemain Ajax Amsterdam itu juga menjadi eksekutor utama bola mati, terutama setelah Kieran Trippier hengkang ke Atletico Madrid.
ADVERTISEMENT
Meskipun begitu, harapan Spurs ini tetaplah bukan sebuah kepastian karena tak adanya komunikasi antara Levy dan Schoots. Ketidakpastian ini rupanya mengganggu performa Spurs di lapangan.
Hal tersebut diakui oleh pelatih Spurs, Mauricio Pochettino. Setelah The Lilywhites kalah dari Newcastle United di kandang sendiri, Sabtu (25/8/2019) WIB, Pochettino menyatakan bahwa ada sekelompok pemain yang merasa tak bahagia di timnya. Sang pelatih memang tak menyebut nama, tetapi tampak jelas bahwa Eriksen termasuk di kelompok tersebut.
Gelandang Tottenham Hotspur, Christian Eriksen, menerima instruksi dari pelatih Mauricio Pochettino. Foto: Matthew Childs/Reuters
“Saya tak dapat menemukan alasan karena bursa transfer di luar Inggris masih dibuka. Hal ini sebenarnya tidak menjustifikasi hasil yang kami dapatkan. Namun, kami memiliki sekelompok pemain yang tidak bahagia karena berbagai macam alasan, baik pribadi atau tidak,” ucap Pochettino, dikutip dari Sky Sports.
ADVERTISEMENT
“Tentu saja, saya akan menjadi orang yang lebih bahagia setelah bursa transfer ditutup,” katanya.