McMenemy: Thailand dalam Masa Transisi, tapi Tetap Berbahaya

8 September 2019 20:49 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatih Timnas Indonesia, Simon McMenemy. Foto: Angga Putra/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Timnas Indonesia, Simon McMenemy. Foto: Angga Putra/kumparan
ADVERTISEMENT
Timnas Indonesia bakal menghadapi Thailand pada laga kedua Pra-Piala Dunia 2022, Selasa (10/9/2019) malam WIB. Jelang laga, pelatih 'Skuat Garuda', Simon McMenemy, memberikan penilaiannya terhadap sang calon lawan.
ADVERTISEMENT
Ia berujar bahwa Thailand saat ini agak berbeda dengan Thailand yang pernah Indonesia hadapi di ajang Piala AFF 2018 lalu. Mereka tengah dalam masa transisi lantaran diarsiteki Akira Nishino sebagai pelatih anyar.
Pelatih berkebangsaan Jepang itu baru ditunjuk sebagai juru taktik tim Gajah Putih pada awal Juli 2019. Karena itu, ada perbedaan mendasar yang kini terlihat, terutama dari cara bermain tim.
Saat Thailand menjamu Vietnam pada laga perdana Pra-Piala Dunia 2022, perbedaan tersebut sudah terlihat di mata McMenemy. Laga itu sendiri berujung dengan skor imbang 0-0.
"Mereka sedang dalam transisi dari pelatih lama ke pelatih baru. Itu yang kami perhatikan dari pertandingan Thailand melawan Vietnam. Ada ide-ide baru yang memang coba diterapkan pelatih ke pemain," tutur McMenemy usai memimpin sesi latihan Indonesia, Minggu (8/9).
ADVERTISEMENT
Meski begitu, hal tersebut tak mengubah fakta bahwa Thailand adalah tim kuat. Atas dasar itulah McMenemy tetap menaruh waspada tingkat tinggi kepada sang lawan.
Apalagi, sejumlah pemain bintang mereka dipastikan terlibat pada pertemuan di Stadion Utama Gelora Bung Karno (SUGBK) nanti. Ada Chanatip Songkrasin, Tristan Do, Theerathon Bunmathan, hingga nama baru macam Supachok Sarachat.
Khusus nama yang disebut terakhir, McMenemy bahkan sempat menyaksikan aksinya bersama Buriram United di Liga Thailand musim ini. Dari sana ia mendapati bahwa gelandang serang berusia 21 tahun itu adalah sosok yang amat bahaya.
"Para pemain berbahaya mereka masih ada. Ada Chanatip, misalnya. Terus ada juga Supachok yang pernah saya tonton di Buriram. Itu juga bahaya," ujar McMenemy.
Pemain Indonesia Alberto Goncalves (kiri) dan Manahati Lestusen (kanan) usai mencetak gol ke gawang timnas Malaysia saat pertandingan Kualifikasi Piala Dunia 2022 Grup G Zona Asia di Stadion Gelora Bung Karno (GBK), Senayan, Jakarta, Kamis (5/9/2019). Foto: ANTARA FOTO/M Risyal Hidayat
ADVERTISEMENT
Indonesia sendiri tengah membutuhkan kemenangan demi menjaga kans lolos ke babak berikutnya. Pada laga perdana, 'Skuat Garuda' begitu kesulitan hingga akhirnya takluk 2-3 dari Malaysia.
Namun, laga melawan Thailand juga jelas bukan hal gampang. Terlebih, jika melihat rekor Indonesia yang hanya menang 3 kali dari 12 perjumpaan terakhir dengan sang lawan di semua ajang.