Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.98.2
Media Ekuador Tuding Jordi Cruyff Pemalas saat Tangani Timnas tapi Digaji Besar
26 Februari 2025 15:50 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Jordi ditunjuk melatih Timnas Ekuador selama Januari-Juli 2020. Ia mengundurkan diri dari jabatannya setelah beberapa kali terjadi perubahan kepemimpinan di Federasi Sepak Bola Ekuador (FEF). Ia tidak sempat memimpin satu laga pun imbas pandemi Covid-19.
Kini, Jordi Cruyff ditunjuk sebagai Penasihat Teknik PSSI. Kabar ini sampai juga ke Ekuador. Salah satu media di sana, El Futbolero, menuding bahwa pria Belanda tersebut dulu malas saat menjadi pelatih Timnas Ekuador.
El Futbolero menerangkan, Jordi tidak pernah mengikuti satu sesi latihan pun bersama Timnas Ekuador. Masa tinggalnya di negara itu hanya terbatas selama 2 bulan. Ketika diminta untuk menghabiskan lebih banyak waktu di Ekuador, ia membuat alasan dan lebih memilih untuk tetap tinggal di Eropa.
Jaime Estrada, yang saat itu menjabat sebagai Wakil Presiden FEF, mengungkapkan bahwa Jordi dibayar dengan jumlah yang sangat besar, yakni 1.175.000 dolar AS (sekitar Rp 19,2 miliar) untuk masa singkatnya bersama Timnas Ekuador. Angka ini menimbulkan kemarahan besar di kalangan penggemar dan media karena dianggap pemborosan.
ADVERTISEMENT
Ketum PSSI, Erick Thohir, tampaknya cukup pede bahwa Jordi Cruyff akan memberi dampak positif di sepak bola Indonesia. Erick mengaku telah mewawancarainya dan melihat bahwa putra Johan Cruyff itu bisa bekerja sama dengan Patrick Kluivert. Jordi akan lebih banyak bekerja di belakang layar nantinya.
" Jordi setelah saya wawancara, dia [Jordi Cruyff] sangat detail, dan saat ini kita perlu wing man yang memang tak terjebak di day to day persiapan masing-masing tim,kita perlu seseorang independen yang memastikan program-program ini berjalan," kata Erick di Jakarta, Selasa (25/2).