Meksiko Gagal ke 16 Besar Piala Dunia untuk Pertama Sejak 44 Tahun Terakhir

1 Desember 2022 11:07 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Timnas Meksiko terlihat sedih usai laga melawan Timnas Arab Saudi setelah gagal lolos ke babak 16 Piala Dunia 2022 Qatar di Stadion Lusail, Lusail, Qatar. Foto: Matthew Childs/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Timnas Meksiko terlihat sedih usai laga melawan Timnas Arab Saudi setelah gagal lolos ke babak 16 Piala Dunia 2022 Qatar di Stadion Lusail, Lusail, Qatar. Foto: Matthew Childs/REUTERS
ADVERTISEMENT
Meksiko meraih kemenangan di matchday ketiga Piala Dunia 2022. Bertarung melawan Arab Saudi di Lusail Stadium, Qatar, Kamis (1/12) dini hari WIB, Meksiko menang dengan skor 2-1.
ADVERTISEMENT
Namun, kemenangan tersebut gagal mengantarkan Meksiko melangkah ke babak 16 besar. Padahal, Meksiko punya poin sama dengan Polandia yang mewakili Grup C sebagai runner up. Selain itu, selisih gol dan agresivitas gol El Tri juga sama dengan Polandia.
Lalu, apa yang membuat Meksiko gagal lolos? Jawabannya adalah kartu kuning. Ya, Meksiko lebih banyak mendapatkan kartu kuning ketimbang Polandia.
Dalam aturan FIFA, poin fair play menjadi acuan dalam penentuan klasemen usai poin, selisih gol, agresivitas gol, dan head to head. Di sini, Meksiko memperoleh tujuh kartu kuning dari tiga laga yang sudah dijalankan.
Pemain Timnas Meksiko terlihat sedih usai laga melawan Timnas Arab Saudi setelah gagal lolos ke babak 16 Piala Dunia 2022 Qatar di Stadion Lusail, Lusail, Qatar. Foto: Kai Pfaffenbach/REUTERS
Sementara, Polandia cuma lima kali mendapatkan kartu kuning dari tiga pertandingan. Dengan jumlah seperti itu, Polandia berhak menempati posisi kedua klasemen dan lolos ke babak selanjutnya.
ADVERTISEMENT
Bagi Meksiko, ini untuk pertama kalinya dalam 44 tahun mereka tereliminasi di babak grup. Biasanya, Meksiko gugur di 16 besar atau perempat final.
Terakhir kali Meksiko gugur di babak grup pada Piala Dunia 1966. Kala itu, Meksiko berada di posisi tiga di bawah Inggris dan Uruguay.
Kegagalan menembus babak 16 besar membuat Gerardo 'Tata' Martino selaku pelatih kepala memilih mundur.
"Kontrak saya berakhir segera setelah wasit meniup peluit akhir dan tidak ada lagi yang bisa dilakukan," kata Martino, dikutip dari ESPN.
"Saya yang pertama bertanggung jawab atas kekecewaan dan frustrasi yang kami alami. Sebagai penanggung jawab, hal itu menyebabkan banyak kesedihan, saya sepenuhnya bertanggung jawab atas kegagalan besar ini," lanjutnya.
ADVERTISEMENT