Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
Amerika Serikat bukan negara yang gandrung akan sepak bola. Di negara pimpinan Donald Trump, sepak bola hanya menempati urutan ketujuh olahraga yang paling disenangi (menurut data The Harris Poll per 2016). Tetapi, lihat saja, sepak bola di Amerika Serikat tidak butuh waktu lama untuk tenar. Dan itu terbukti di Atlanta, negara bagian Georgia.
ADVERTISEMENT
Ucapan tersebut tidak sekadar omong kosong. Kehadiran kesebelasan baru di kota tersebut, Atlanta United FC menjadi prolog bahwa sepak bola mendapat tempat di Amerika Serikat, khususnya di Atlanta. Pekan perdana Major League Soccer (MLS), akhir pekan ini pun disambut gemuruh oleh publik Atlanta yang tak sabar menanti penantian panjang kesebelasan tersebut untuk tampil di MLS.
Penantian panjang untuk melihat sepak bola dipertandingkan di Atlanta memang cukup berdasar. Sejak 2008, jaringan pemilik klub American Football, Atlanta Falcons, Arthur Blank AMB Group, mengajukan lisensi untuk membikin kesebelasan di Atlanta. Tarik ulur muncul dengan alasan bahwa MLS belum waktunya untuk mewujudkan hal tersebut.
Keinginan Arthur Blank AMB Group didukung oleh penduduk lokal. Salah satu penduduk Atlanta, JR Francis, menyambut keinginan tersebut dengan membuat petisi berjudul, “Apa enaknya mendukung kesebelasan di wilayah selatan?”. Keinginan Francis diperkuat dengan memberikan fakta bahwa wilayah selatan hanya basis pendukung daerah lain.
ADVERTISEMENT
Francis juga menjelaskan, sejak bubarnya Miami Fusion dan Tampa Bay Mutiny pada 2001, wilayah selatan tak terjerat hingar bingar olahraga. Padahal setahu dia, banyak olahragawan besar lahir dan tumbuh di sana. Hasilnya lumayan. Setahun petisi diluncurkan, 4.000 orang mendukung dilahirkannya kesebelasan sepak bola di Atalanta.
Enam tahun menunggu, MLS akhirnya menyetujui pembentukan kesebelasan ini, usai mereka juga menyetujui pembentukan kesebelasan asal Florida, Orlando City FC. Pesta pun dimulai di Atlanta. Mulai dari komunitas lokal hingga kelompok suporter Philadelphia Union yang berbasis di Atlanta, Sons of Ben, langsung menyerukan yel-yel untuk menyambut kesebelasan ini.
Banyaknya dukungan yang muncul membuat Atlanta United FC bak buah bibir di gelaran MLS musim ini. Tagar #UniteAndConquer menguasai setiap linimasa. Bendera dan spanduk berwarna merah hitam bertuliskan Atlanta United FC muncul di jalan-jalan besar di Georgia untuk menyambut laga perdana kesebelasan ini dengan New York Red Bulls, pada 6 Maret mendatang.
ADVERTISEMENT
Bombardir Atlanta United untuk laga perdana MLS tak hanya dibuktikan di linimasa atau jalanan saja. Situs resmi MLS mengklaim 30.000 tiket musiman yang dijual oleh Atlanta ludes terjual. Sebuah rekor baru dan jauh di atas penonton uji tanding terakhir Atlanta United FC ketika menghadapi kesebelasan lokal yang hanya dihadiri 8.000 penonton.
Dukungan masif publik membuat manajemen terkesima. Saking terkesimanya, manajemen memensiunkan nomor 17 kepada pendukung kesebelasan ini sebagai tanda terima kasih. Keputusan tersebut pun menjadi interaksi paling istimewa sepanjang berdirinya kesebelasan. Tidak heran, pemain Atlanta FC, Josef Martinez, yang identik dan memiliki tato nomor 17 mengakui tindakan ini adalah hal paling luar biasa sepanjang karier sepak bolanya.
Tak hanya itu, untuk benar-benar membangun tim sepak bola yang diharapkan cepat membesar, manajemen Atlanta FC menyiapkan stadion megah bernama Mercedes-Benz Stadium yang akan mereka gunakan pada Juli mendatang. Selain itu, klub berjuluk The Five Stripes juga menunjuk ekspelatih Barcelona, Gerardo 'Tata' Martino, sebagai pelatih kepala.
ADVERTISEMENT
Sudah siap menyambut Atlanta United?