Memahami Dampak Mundurnya Lebanon pada Peluang Timnas U-17 Lolos Piala Asia

24 Oktober 2024 11:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Timnas U-17 Indonesia vs Kuwait dalam matchday perdana Grup G Kualifikasi Piala Asia 2025 di Abdullah Al Khalifa Stadium, Rabu (23/10) malam WIB. Foto: Dok. PSSI
zoom-in-whitePerbesar
Timnas U-17 Indonesia vs Kuwait dalam matchday perdana Grup G Kualifikasi Piala Asia 2025 di Abdullah Al Khalifa Stadium, Rabu (23/10) malam WIB. Foto: Dok. PSSI
ADVERTISEMENT
Timnas U-17 Indonesia telah memulai perjuangan di Kualifikasi Piala Asia 2025 di Abdullah Al Khalifa Stadium. Mundurnya Lebanon bisa memiliki dampak terhadap peluang pasukan Nova Arianto ke putaran final yang akan digelar di Arab Saudi pada April 2025.
ADVERTISEMENT
Lebanon tadinya berada di Grup H bersama Uni Emirat Arab, Malaysia, dan tuan rumah Laos. Meski semua pertandingan dipusatkan di Vientiane, Lebanon tetap memutuskan mundur karena situasi di negara mereka sedang tidak kondusif akibat serangan Israel.
Alhasil, Grup H kini tinggal bertiga. Ini akan berpengaruh terhadap penentuan peringkat di klasemen runner up terbaik.
Untuk tabel klasemen di runner up terbaik, penentuan peringkatnya berdasarkan poin yang didapat di masing-masing grup, selisih gol, agresivitas gol, disciplinary points, dan drawing of lots. Karena Lebanon mundur, untuk tim di grup berisi 5 tim, hasil melawan tim peringkat 5 dan 4 tidak dihitung. Untuk tim yang berada di grup berisi 4 tim, hasil melawan tim peringkat 4 tidak dihitung.
Aksi Evandra saat Timnas U-17 Indonesia vs Kuwait dalam matchday perdana Grup G Kualifikasi Piala Asia 2025 di Abdullah Al Khalifa Stadium, Rabu (23/10) malam WIB. Foto: Dok. PSSI
Timnas U-17 Indonesia berada di Grup G bersama Kuwait, Australia, dan Kepulauan Mariana Utara. 'Garuda Muda' telah memulai langkah yang bagus dengan mengalahkan Kuwait 1-0 dalam matchday perdana, Rabu (23/10) malam WIB.
ADVERTISEMENT
Sementara di laga lain, Australia menang 19-0 atas Mariana Utara. Kualitas Mariana Utara memang di bawah rata-rata, sehingga ada kans Indonesia juga bisa menang besar atas Mariana Utara pada Jumat (25/10).
Namun, dengan pertimbangan seperti itu, berarti Mariana Utara nantinya akan menjadi tim juru kunci atau peringkat 4, dan hasil laga melawan mereka tidak akan dihitung untuk penentuan peringkat di klasemen runner up terbaik.
Artinya, lebih baik Indonesia menyimpan tenaga saat melawan Mariana Utara demi bisa maksimal saat memperjuangkan kemenangan atas Australia di laga terakhir, Minggu (27/10). Jika mampu sapu bersih tiga laga, Indonesia dipastikan akan lolos ke putaran final dengan status juara grup.
Aksi Matthew Baker saat Timnas U-17 Indonesia vs Kuwait dalam matchday perdana Grup G Kualifikasi Piala Asia 2025 di Abdullah Al Khalifa Stadium, Rabu (23/10) malam WIB. Foto: Dok. PSSI
Cara lain, Timnas U-17 Indonesia bisa mengincar kemenangan dengan skor yang lebih besar dari 19-0 saat melawan Mariana Utara. Dengan harapan, Australia tertahan atau menang dengan selisih gol tidak lebih dari satu gol saat melawan Kuwait, sehingga Timnas U-17 cukup menahan Australia untuk menjadi juara grup.
ADVERTISEMENT
Kalaupun akhirnya hanya menjadi runner up Grup G, Timnas U-17 perlu berharap tim-tim runner up di grup lain tidak memiliki selisih gol yang lebih baik karena poin dan jumlah gol mereka dari hasil melawan Mariana Utara, yang diasumsikan akan jadi juru kunci, tidak akan dihitung. Sebab, hanya 5 dari 10 tim runner up grup yang akan lolos ke putaran final Piala Asia 2025.
Namun, pelatih Nova Arianto telah menentukan sikapnya. Ia lebih memilih untuk menyimpan kekuatan terbaik saat melawan Mariana Utara dan memaksimalkan pertandingan melawan Australia.
"Ya yang pastinya kan dengan Lebanon mundur, ada hanya tim peringkat 1 sama 3 yang dihitung, yaitu menjadi perhitungan kami termasuk ada beberapa pemain yang mungkin akan kita simpan tenaganya agar nanti saat pertandingan kita ketiga lawan Australia, pemain-pemain dalam kondisi yang bugar," jelas Nova usai melawan Kuwait.
ADVERTISEMENT
"Karena sekali lagi, dengan regulasi yang baru, kita harus mencoba memilih-milih lagi siapa pemain yang bisa tampil saat lawan Mariana Utara dan termasuk lawan Australia," tandasnya.