Memahami Nilai Plus Jamie Vardy, Tak Cuma Jago Cetak Gol Penalti

28 September 2020 14:06 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Selebrasi pemain Leicester City Jamie Vardy usai mencetak gol ke gawang Manchester City pada pertandingan lanjutan Premier di Etihad Stadium, Manchester, Inggris, Foto: Catherine Ivill/REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi pemain Leicester City Jamie Vardy usai mencetak gol ke gawang Manchester City pada pertandingan lanjutan Premier di Etihad Stadium, Manchester, Inggris, Foto: Catherine Ivill/REUTERS
ADVERTISEMENT
Liga Inggris 2020/21 sudah berjalan tiga pekan, Jamie Vardy tetap menjadi striker yang bikin lawan bergidik ngeri. Total, sudah lima gol disarangkannya dari tiga laga perdana Leicester City: Brace ke gawang West Brom, hattrick ke jala Man City.
ADVERTISEMENT
"Lebay, empat gol di antaranya berasal dari sepakan penalti itu!"
Lho, lho, perhatikan dulu. Memang, kenyataannya seperti itu, tetapi ada alasan mengapa kita tetap bisa menyebut Vardy sebagai striker tajam.
Betul, tugas utama striker adalah mencetak gol dan melakukannya cuma dari momen eksekusi penalti terkesan 'hoki'. Namun, ada kelebihan lain yang dimiliki seorang Jamie Vardy.

Penalti Jamie Vardy bukan penalti 'gratisan'

Pemain Leicester City Jamie Vardy menendang penalti ke arah gawang Manchester City pada pertandingan lanjutan Premier di Etihad Stadium, Manchester, Inggris, Foto: Laurence Griffiths/REUTERS
Tiga dari empat gol penaltinya musim ini berawal dari dirinya sendiri yang dilanggar oleh pemain lawan. Artinya, pergerakan dan pemosisian dirinya di lapangan dapat memaksa lawan bertindak gegabah dan akhirnya terjadilah penalti.
Jadi, bukan hanya karena ada rekan setimnya yang dilanggar lalu ia memanfaatkan kesempatan itu untuk mencetak gol 'mudah'. Bukan penalti gratisan.
ADVERTISEMENT
Bicara soal pergerakan dan pemosisian diri, tentu ada hubungannya dengan kecepatan. Kecepatan ada kaitannya dengan stamina.
Vardy sudah berusia 33 tahun sejak akhir Januari 2020. Namun, kenapa striker Inggris itu masih bisa survive di level tertinggi sepak bola Inggris yang terkenal keras?

Jamie Vardy yang tak berhenti mengembangkan diri

Selebrasi pemain Leicester City Jamie Vardy usai mencetak gol ke gawang Manchester City pada pertandingan lanjutan Premier di Etihad Stadium, Manchester, Inggris, Foto: Catherine Ivill/REUTERS
Pelatih Timnas Inggris, Gareth Southgate, tahu betul sifat Vardy. Katanya, striker kelahiran Sheffield itu rela berkorban untuk memprioritaskan kebugarannya demi Leicester City.
"Saya ingin terus berkembang setiap hari dan saya berharap bisa melakukannya saat latihan. Saya punya hari istirahat besok untuk memulihkan diri, lalu kembali untuk meningkatkan diri lebih banyak lagi sambil menantikan pekan depan," lanjutnya.
Trivia: Jamie Vardy telah mencetak 9 gol ke gawang Man City dari 15 pertemuan di lintas ajang.
ADVERTISEMENT

Jamie Vardy adalah pemain yang efisien

Pemain Leicester City Jamie Vardy berebut bola dengan pemain Manchester City pada pertandingan lanjutan Premier di Etihad Stadium, Manchester, Inggris, Foto: Martin Rickett/REUTERS
Dalam laga di Stadion Etihad itu, per WhoScored, Vardy cuma membuat 21 sentuhan. Jumlah tembakan yang dibuatnya pun cuma tiga (semuanya jadi gol).
Putar memori ke musim 2015/16, kala menjadi ujung tombak Leicester City yang menjuarai Liga Inggris, Vardy rata-rata melakukan lebih dari 31 sentuhan bola per laga (data Sky Sports). Musim-musim berikutnya, jumlah sentuhannya menurun dan hanya mencetak 19 sentuhan per laga musim ini.
"Saya mengamati larinya, dia bisa melakukan 100 kali lari di suatu laga dan mungkin cuma dua kali di laga lain. Kini, dia membuat 10 lari per laga atau malah cuma delapan. Dia jauh lebih efisien [musim ini]," terang Neville.
ADVERTISEMENT

Beri pula apresiasi untuk Brendan Rodgers

Brendan Rodgers, pelatih Leicester City. Foto: REUTERS/David Klein
Sekali lagi, tugas utama striker adalah mencetak gol. Namun, Vardy punya kelebihan lain dan Brendan Rodgers tahu itu.
Si pelatih asal Irlandia Utara memanfaatkan itu untuk mengacaukan permainan The Citizens. Ini kaitannya dengan mengacaukan lini tengah Man City.
"Kadang-kadang, pelatih meminta saya untuk menjauh dari bola agar menciptakan ruang sebanyak yang saya bisa bagi pemain lain untuk bersenang-senang di lapangan," tutur Vardy.
"Hari ini [dalam laga kontra Man City] berbeda, saya disuruh turun dan mengganggu kerja Rodri [di lini tengah]. Saya tahu kami akan kalah penguasaan bola, tetapi yang penting adalah kami bisa memaksimalkan peluang saat memegang bola," lanjutnya.
---
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
ADVERTISEMENT