Menanti Kebangkitan Ipswich Town dengan Elkan Baggott Sebagai Pilarnya
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Lantas, seperti apa kiprah tim berjuluk 'The Tractor Boys' itu dalam kancah sepak bola Inggris?
Bermain di Football League One, kasta ketiga Liga Inggris , membuat Ipswich Town saat ini menjadi tim Inggris yang tidak begitu diperhitungkan.
Meski begitu, tim yang berbasis di Kota Ipswich, bagian timur 'Negeri Ratu Elizabeth' ini memiliki sejarah yang tak bisa dipandang sebelah mata.
Sebelum era Premier League, Ipswich Town sudah menjuarai kasta tertinggi Liga Inggris di musim 1961/62. Kala itu, kompetisi tersebut dikenal dengan sebutan Football League First Division.
Ipswich berhasil finis di urutan pertama di atas Burnley, Tottenham Hotspur, dan Everton.
Sedikit trivia, beberapa tim besar Inggris saat ini, di musim tersebut masih merupakan tim medioker; Arsenal finis urutan ke-10, Manchester City ke-12, Manchester United ke-15, dan Chelsea bahkan terdegradasi berkat finis di posisi buncit, ke-22.
ADVERTISEMENT
Era 60-an hingga 80-an memang merupakan masa-masa emas bagi The Tractor Boys.
Di musim 1977/78, Ipswich sukses menjuarai kompetisi sepak bola tertua di Inggris, yakni Piala FA .
Gelar tersebut mereka dapatkan di hadapan sekitar 100 ribu penonton yang hadir di Stadion Wembley pada partai puncak melawan Arsenal. Kala itu, Ipswich sukses menaklukkan 'The Gunners' dengan skor 1-0.
Kejayaan mereka tak hanya sampai di situ. Di musim 1980/81, Ipswich sukses menjuarai kompetisi level Eropa, Liga Europa --saat itu bernama UEFA Cup.
Mereka berhasil menang atas wakil Belanda, Alkmaar Zaanstreek (AZ), dengan agregat 5-4 di partai puncak.
Menanti kebangkitan Ipswich Town
Well, catatan manis tersebut pada akhirnya memang hanya menjadi bagian dalam sejarah besar klub.
ADVERTISEMENT
Saat ini, yang lebih penting adalah; bagaimana mengembalikan kejayaan tersebut di era sepak bola modern.
Ipswich Town sejatinya sempat bertahan di awal-awal era Premier League. Namun, di musim 1994/95 mereka harus terdegradasi bersama Crystal Palace, Norwich City, dan Leicester City.
Meski mampu kembali naik ke Premier League, Ipswich kembali tertidur di awal tahun 2000-an. Mereka nampak 'betah' bermain di divisi Championship, kasta kedua Liga Inggris, dengan hanya menghiasi papan tengah selama belasan tahun.
Sesekali mereka finis di papan atas, tetapi tetap gagal melaju ke kasta tertinggi, Premier League .
Alarm tanda peringatan akhirnya berbunyi dua musim lalu. Ya, mereka terdegradasi dari divisi Championship dan harus bermain di Football League One pada musim 2019/20.
ADVERTISEMENT
Ipswich bahkan tak bisa berbuat banyak di kompetisi level tiga Liga Inggris itu. Mereka hanya finis di urutan ke-11 musim lalu.
Namun, musim ini The Tractor Boys langsung menyodok papan atas. Sejauh musim 2020/21 bergulir, Ipswich sudah bertengger di posisi ke-3 di bawah Hull City dan Lincoln City.
Hadirnya Elkan di skuat utama tentu akan menjadi proyek jangka panjang Ipswich. Terlebih, pasca-melakoni debutnya, Elkan langsung mendapat pujian dari sang Pelatih, Paul Lambert.
Ya, jika nantinya Elkan mampu membawa Ipswich kembali ke Premier League, hal itu akan menjadi warna tersendiri bagi skuat Timnas Indonesia , bukan?
---
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona .