Mencari Komposisi Pertahanan Terbaik Man United

31 Juli 2019 20:38 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Chris Smalling dan Luke Shaw pusing memikirkan buruknya pertahanan Man United. Foto: Reuters/Jason Cairnduff
zoom-in-whitePerbesar
Chris Smalling dan Luke Shaw pusing memikirkan buruknya pertahanan Man United. Foto: Reuters/Jason Cairnduff
ADVERTISEMENT
PR wajib Manchester United jelang musim 2019/20 jelas: Memperbaiki bobroknya lini pertahanan. Sebanyak 54 gol bersarang ke gawang mereka di Premier League musim 2018/19.
ADVERTISEMENT
United menempati peringkat ke-11 dari seluruh kontestan --mereka kebobolan lebih banyak dari Crystal Palace dan Newcastle United yang finis di papan tengah klasemen. Betul, seburuk itulah barisan pertahanan 'Iblis Merah'.
United memang sudah mendatangkan si jago tekel milik Crystal Palace. Namun, divisi bek sentral mereka masih keropos, dan kian memburuk setelah Erik Bailly mengalami cedera. Tak main-main, bek yang dibeli dari Villarreal itu divonis absen lima bulan lamanya.
Praktis, sekarang cuma tinggal Phil Jones, Chris Smalling, Victor Lindeloef, Marcos Rojo dan Axel Tuanzebe opsi Ole Gunnar Solskjaer di pos bek sentral.
Solskjaer kemudian menegaskan bahwa United bakal menggaet satu-dua bek di jendela transfer. Bisa ditebak, Harry Maguire salah satunya. Seperti yang pernah kami kupas dalam artikel sebelumya, Maguire berpotensi untuk menambal rongga-rongga pertahanan United yang bolong.
ADVERTISEMENT
Duel udara jadi spesialiasi pemain berusia 26 tahun tersebut. Menurut Whoscored, ia sukses memenangi pertarungan udara dengan rata-rata 5,9 per laga. Menang jauh dari Smalling yang mengukir 4,3 dan meninggalkan Jones serta Lindeloef yang cuma meraih 2,6 dan 1,8. Bailly dan Rojo lebih rendah lagi karena rata-ratanya berada di bawah 1,2.
Masih mendingan Tuanzebe, malah, yang mengukir rata-rata kemenangan duel 3,2 per laga bersama Aston Villa di Divisi Championship musim lalu. Oh, iya, kiprahnya bersama The Villa tak bisa dianggap enteng, lho. Ia tampil sebanyak 2.396 menit dan masuk dalam 10 besar penampil terbanyak Villa periode 2018/19.
Di sisi lain, bukan langkah bijak bagi Solskjaer andai terlalu bertumpu pada Tuanzebe. Memang pemain berumur 21 tahun itu tampil ciamik di laga pramusim. Akan tetapi, ia tergolong lemah untuk mengantisipasi pertarungan bawah.
ADVERTISEMENT
Toleh saja catatan tekel dan intersepnya edisi lalu yang cuma menyentuh 1,1 dan 0,9. Maguire masih lebih baik karena karena mengukir rata-rata 1 tekel dan 1,3 intersep di tiap pertandingan.
Nah, masalahnya United sampai saat ini tak kunjung mendapatkan Maguire. Jadi kemungkinan terburuk bahwa mereka gagal mendaratkan bek milik Leicester City itu.
Lantas, bagaimana komposisi terbaik United?
Di musim ini, Solskjaer lebih intens menurunkan Lindeloef dan Smalling di sektor bek tengah. Alasannya, ya, karena pelatih asal Norwegia itu membutuhkan kombinasi antara bek yang piawai betul soal aksi bertahan dan urusan distribusi bola.
Untuk aspek terakhir memang jadi spesialiasi Lindeloef. Ia menjadi penggawa reguler dengan persentase umpan tepat sasaran tertinggi, 89,2%.
ADVERTISEMENT
Victor Lindeloef saat berduel dengan Diogo Jota. Foto: Reuters/Andrew Yates
Sementara Smalling, jadi pemain dengan catatan aksi bertahan terbaik, khususnya soal sapuan dan intensitas memblok tembakan. Eks pemain Fulham itu mengukir rata-rata 4,4 sapuan dan satu blokir per laga Premier League musim lalu.
Sejatinya Jones masih lebih baik ketimbang Lindeloef soal aksi bertahan --intersep, duel udara, dan blok. Namun, soal ketenangan dan pengambilan keputusan, Lindeloef yang terbaik ketimbang seluruh bek sentral United.
Itulah Solskjaer memilih untuk tak menurunkan Smalling dan Jones secara bersamaan. Pasalnya, keduanya sama-sama buruk dalam hal tadi, ketenangan dan pengambilan keputusan.
Eks pemain United, Phil Neville, pernah berkomentar soal kombinasi Smalling dan Jones. Menurutnya, duo bek sentral itu justru seakan menambah persoalan yang ada di United.
ADVERTISEMENT
Andai United menang, itupun karena ciamiknya performa Nemanja Matic di lini tengah dan David De Gea di bawah mistar gawang.
Jones merayakan kemenangan Man United atas Fulham. Foto: Reuters/Andrew Couldridge
Sad but true, United memang tak memiliki bek yang benar-benar spesial. Cuma Smalling, Jones, Lindeloef, Rojo, dan juga Tuanzebe yang mereka punya.
Bila harus memilih, mungkin hanya Lindeloef yang jadi opsi terbaik. Lalu satu slot sisa diserahkan kepada Smalling atau Jones. Ingat, salah satu di antara mereka, tidak keduanya secara bersamaan.
Sementara Rojo, sulit untuk menilai performanya di musim lalu mengingat cedera yang intens membekapnya. Untuk Tuanzebe, yah, memang potensinya sudah terpapar bersama Villa musim lalu. Namun, masih terlalu riskan untuk menurunkannya secara reguler.
ADVERTISEMENT
So, berdoa saja semoga United bisa benar-benar mendatangkan Maguire serta satu tambahan bek lainnya.