Menduga Peran Zidane di Balik Transfer Ronaldo

11 Juli 2018 16:38 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:07 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Zinedine Zidane berjabat tangan dengan Cristiano Ronaldo. (Foto: Javier Soriano/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Zinedine Zidane berjabat tangan dengan Cristiano Ronaldo. (Foto: Javier Soriano/AFP)
ADVERTISEMENT
Pergi setelah menghabiskan sembilan musim, mencetak 450 gol, memenangi empat trofi Liga Champions, serta menggondol empat penghargaan Ballon d'Or. Mengejutkan memang ketika mendengar keputusan Cristiano Ronaldo pindah dari Real Madrid ke Juventus, tetapi ini nyata.
ADVERTISEMENT
Terlebih lagi, Ronaldo mengambil keputusan demikian dalam waktu singkat. Isu bergulir kian kencang dari hari ke hari sejak Tim Nasional (Timnas) Portugal tersingkir dari Piala Dunia 2018. Hingga akhirnya, transfer diresmikan kedua klub pada Selasa (10/7/2018) malam WIB.
Namun, Ciro Ferrara, yang sempat menangani I Bianconeri kurun 2009/10, justru tidak merasa terkejut dengan keputusan Ronaldo. Dia melihat ini merupakan akumulasi dari beberapa insiden yang mewarnai kedua klub.
Insiden pertama adalah pengunduran diri Zinedine Zidane dari kursi pelatih Real Madrid. Diyakini keraguan Ronaldo mulai muncul karena kehadiran Zidane menjadi jaminan prestasi. Tiga trofi Liga Champions disumbangkan juru taktik Prancis ini untuk Los Blancos.
Zidane saat umumkan pengunduran diri. (Foto: Reuters)
zoom-in-whitePerbesar
Zidane saat umumkan pengunduran diri. (Foto: Reuters)
Ditambah lagi kegagalan Real Madrid menemukan sosok suksesor meyakinkan. Sebelum menetapkan Julen Lopetegui, yang tidak memiliki rekam jejak mentereng di level klub, manajemen sempat mendekati Massimiliano Allegri. Secara terang-terangan, Allegri mengakui penolakan untuk mengisi kursi Zidane.
ADVERTISEMENT
"Tak seorang pun menduganya, tetapi saya berpikir bahwa prosesnya berlangsung sudah sejak lama. Menurut saya, ada pengaruh dari keputusan Zidane meninggalkan Real Madrid dan Allegri yang memilih bertahan di Juventus," tutur Ferrara kepada Corriere di Torino.
Dan, di mata Ferrara, akumulasi kejadian di atas telah menghadirkan 'durian runtuh' buat Juventus dalam upaya mengakhiri dahaga di Eropa. Juventus memang belum pernah meraja di Eropa sejak menjuarai Liga Champions sejak 1996.
Sebaliknya, Ronaldo adalah spesialis. Selain raihan lima kali 'Si Kuping Besar', ada pula tujuh gelar pencetak gol terbanyak Liga Champions di curriculum vitae pemain Portugal tersebut.
Real Madrid Juara Liga Champions 2018 (Foto: LLUIS GENE/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Real Madrid Juara Liga Champions 2018 (Foto: LLUIS GENE/AFP)
"Ronaldo adalah rekrutan hebat. Dia memang tidak muda lagi, tetapi sungguh memerhatikan setiap detail dan berlatih secara konstan," kata Ferrara.
ADVERTISEMENT
"Bersama Ronaldo, Juventus jelas memiliki tujuan memenangi Liga Champions. Mereka sudah masuk lima besar tim paling kuat di dunia dengan membeli pemain terbaik," tuturnya menambahkan.
Selain Juventus, Ferrara juga melihat sinyal positif untuk reputasi sepak bola Italia secara keseluruhan. Transfer Ronaldo senilai 117 juta euro menjadi bukti bahwa klub-klub Serie A sudah bisa bersaing secara finansial. Diharapkan pula oleh Ferrara agar rival-rival Juventus terpacu untuk merekrut bintang Eropa lainnya demi memangkas gap kualitas.
"Keputusan Ronaldo memilih Juventus adalah sesuatu yang spesial untuk sepak bola Italia. Kini, kami menunggu Lionel Messi," pungkasnya.