Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Jeremie Aliadiere, dalam wawancara eksklusifnya bersama Goal International, menyebut ada dua momen ketika Wenger marah besar. Momen pertama terjadi pada Februari 2001. Ketika itu, Arsenal bersua Manchester United di Old Trafford.
Arsenal butuh kemenangan di laga itu agar harapan mereka untuk meraih gelar juara tetap terbuka. Akan tetapi, turun dengan skuat cadangan, Arsenal justru sudah tertinggal dengan skor 5-1 di babak pertama. Mereka kalah dengan skor 6-1 di akhir laga.
Di sinilah, Aliadere menyaksikan kemarahan Wenger. Sebelum memberikan instruksi saat jeda, ia melampiaskan emosinya dengan cara yang menurut Aliadere, tidak pernah ia saksikan sebelumnya.
"Arsene (Wenger) benar-benar marah. Ia melempar semua botol yang ada di ruang ganti. Ia berteriak dan berkata kesar--sesuatu yang jarang saya lihat. Ya, ia benar-benar kesal saat itu," ujar Aliadere.
ADVERTISEMENT
"Memang, dalam laga itu tim kami benar-benar dihancurkan di babak pertama. Igor Stepanovs menjadi bek, dan menurut saya itu berbuah petaka. Dwight Yorke dan Andy Cole membunuh tim kami."
"Ada sekitar lima menit ia marah-marah, sebelum akhirnya ia menenangkan diri. Saat itu saya berpikir 'Wow! Saya tidak pernah melihatnya menggila seperti ini'," lanjutnya.
Lalu, momen kedua Arsene Wenger marah terjadi saat ia memergoki Sylvain Wiltord asyik bermain dengan ponsel saat di ruang ganti. Aliadere bercerita bahwa kala itu, Wenger menerapkan kebijakan ketat soal penggunaan ponsel di ruang ganti.
Akan tetapi, pada suatu momen selepas latihan, ketika tim akan melangsungkan meeting di ruang ganti, ponsel milik Wiltord berbunyi. Ada telepon masuk. Celakanya, ia malah mengangkat ponselnya. Di situ, ia marah kepada Wiltord.
ADVERTISEMENT
"Arsene marah lagi. Ia berteriak seperti ini 'Sylvain, kamu ini dikasih hati malah minta jantung!' Setelah itu, ia memarahinya dan memberikan denda kepadanya, ya sekitar 10 sampai 12 grand kalau tidak salah," ujar Aliadere.
"Hebatnya lagi, Sylvain tidak peduli dengan kemarahan Wenger ini, dan ia terus melanjutkan obrolannya di telepon. Sungguh gila," lanjutnya.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
===
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona