Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.100.7
26 Ramadhan 1446 HRabu, 26 Maret 2025
Jakarta
imsak04:10
subuh04:25
terbit05:30
dzuhur11:30
ashar14:45
maghrib17:30
isya18:45
Mengingat Lagi saat Curacao Asuhan Patrick Kluivert Digilas Bahrain 0-4
25 Maret 2025 17:00 WIB
·
waktu baca 3 menit
ADVERTISEMENT
Timnas Indonesia akan kembali berhadapan Bahrain dalam laga lanjutan Kualifikasi Piala Dunia di Stadion Utama GBK, Selasa (25/3). Patrick Kluivert dituntut meraih kemenangan bagi 'Garuda' di laga ini.
ADVERTISEMENT
Bahrain bukanlah lawan baru dalam karier kepelatihan Kluivert. Sebelumnya, pelatih asal Belanda itu pernah memiliki memori buruk melawan tim Timur Tengah tersebut saat masih menukangi Curacao.
Jadi pada Mei 2021, Kluivert untuk kali kedua menukangi Curacao. Ia menjadi pelatih interim usai pelatih kepala Curacao saat itu, Guus Hiddink, terpapar COVID-19.
Adapun duel melawan Bahrain itu terjadi dalam laga uji coba yang digelar di Bahrain National Stadium, Riffa, pada 6 Oktober 2021. Curacao yang diasuh Kluivert kalah telak 0-4.
Gol-gol Bahrain dicetak oleh Mohamed Marhoon (46'), Ali Madan (84'), dan Mahdi Abduljabbar (86' dan 90+2'). Ketiga nama itu kini masih ada di skuad Bahrain untuk melawan Timnas Indonesia.
Jika dicermati lebih lanjut, dua gol pertama Bahrain kala itu terjadi karena blunder pemain Curacao. Gol pertama terjadi usai kiper Curacao kala itu, Zeus de la Paz, tidak lengket saat menangkap bola hasil sepakan datar jarak jauh Marhoon.
ADVERTISEMENT
Gol kedua juga terjadi karena blunder. Bek Curacao melepas backpass tetapi bola kemudian dicuri oleh Madan dan ia mencetak gol.
Kemudian, gol ketiga Bahrain berasal dari sundulan kepala hasil memanfaatkan umpan lambung dari tendangan bebas. Ketika Timnas Indonesia kalah 1-5 dari Australia pada Kamis (20/3), di mana 2 dari 5 gol Australia berasal dari bola mati. Ini harus menjadi perhatian Patrick Kluivert.
Terakhir pada gol keempat Bahrain ke gawang Curacao, Bahrain memanfaatkan celah di high defensive line Curacao. Ini juga yang menjadi celah bagi Australia untuk mengalahkan Timnas Indonesia. Para pemain 'Garuda' jangan sampai lagi meninggalkan celah saat pressing.
Mantan pemain Timnas dan kini asisten pelatih Persebaya Surabaya, Uston Nawawi, mengkritisi permainan Indonesia saat lawan Australia. Sosok yang juga sempat dipanggil Patrick Kluivert untuk seleksi jadi staf pelatih Timnas itu melihat ada celah dari high pressing yang diterapkan para pemain.
ADVERTISEMENT
"Kalau untuk high pressing, kita harus juga antisipasi, struktur defense kita harus bagus. Artinya ketika pemain depan melakukan pressing, pergeserannya itu harus rapat dan pemain belakang kita harus siap kalau terjadi long passing seperti itu di situ," tegas Uston saat berbincang dengan kumparan.
"Skema bola mati Bahrain kayaknya enggak sebaik Australia. Tapi kalau kita dalam man-marking-nya enggak benar atau enggak ada man-marking, kayak kemarin lepas, itu jadi masalah buat kita," tambahnya.
Sementara ini, Indonesia tertahan di urutan keempat klasemen dengan 6 poin. Jumlah poin Rizky Ridho cs sama seperti Bahrain di peringkat 5 tapi menang jumlah gol. Pada pertemuan pertama di Riffa pada Oktober 2024, kedua tim imbang 2-2.