Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 ยฉ PT Dynamo Media Network
Version 1.103.0
ADVERTISEMENT

Bayern Muenchen sedang dalam situasi kalut. Jelang laga perempat final leg kedua Liga Champions menghadapi Real Madrid, tiga pilar utama mereka terancam absen. Padahal, Bayern butuh tampil dengan skuat utama guna bisa membalikkan keadaan setelah tertinggal 1-2 di kandang sendiri pada leg pertama pekan lalu.
ADVERTISEMENT
Ketiga pemain yang terancam absen di Santiago Bernabeu, Rabu (19/4) dini hari WIB, adalah Jerome Boateng, Mats Hummels, dan Robert Lewandowski. Kita tahu bagaimana kacaunya Bayern ketika dua nama terakhir absen di leg pertama lalu. Kini, Boateng ikut-ikutan bakal menyusul tak merumput.
Ketiga pemain ini adalah pemain-pemain andalan Carlo Ancelotti. Lewandowski bahkan merupakan penampil terbanyak Bayern pada musim ini. Striker Polandia ini sudah bermain 40 kali di seluruh kompetisi. Dan hebatnya, dari total jumlah penampilan itu, Lewandowski sudah mencetak 38 gol. Karenanya bukan tanpa sebab jika ia menjadi pemain yang paling diandalkan Ancelotti.
Sialnya, saking ketergantungan terhadap Lewandowski, Ancelotti seolah tak memikirkan jika sang bomber tiba-tiba dibekap cedera. Benar saja, ketika eks-penyerang Dortmund itu harus absen, Bayern kebingungan dan laga kontra Madrid di leg pertama lalu adalah buktinya. Tanpa Lewandowski, Ancelotti mengandalkan Thomas Mueller sebagai striker tunggal, dan Mueller tidak satu kali pun membuat shot on target.
ADVERTISEMENT
Mueller tak bermain sesuai harapan. Pemain internasional Jerman itu tak bisa berkutik ketika dijaga duo bek bertubuh kekar, Sergio Ramos dan Nacho Fernandez. Hasilnya, Mueller hanya mampu melepaskan tiga tembakan dan seluruhnya berhasil diblok. Memang, peran yang paling cocok untuk Mueller adalah menjadi ramdeuter (penafsir ruang), bukan target man.
Parahnya, pada laga tersebut mereka hanya mampu menciptakan 13 attempts yang hanya tiga menemui sasaran. Dari 13 percobaan itu, lima di antaranya diciptakan sang pencetak gol, Arturo Vidal. Bahkan Vidal yang turut melepaskan dua tembakan on target itu. Sementara satu attempt tepat sasaran lain didapat oleh Arjen Robben.
Inilah yang akan membuat Ancelotti berpikir keras. Pasalnya apabila Lewandowski kembali absen, hanya tinggal Mueller yang tersisa untuk menggantikannya. Kejadian seperti pada leg pertama jelas tak diinginkan Bayern kembali terulang.
ADVERTISEMENT
Opsi yang mungkin bisa dicoba Ancelotti adalah dengan menurunkan pola 4-2-4-0. Membawa Mueller lebih ke belakang dan sejajar dengan Robben, Ribery, dan Vidal, bisa membuat Bayern menguasai half-space, bermain lebih cair di sepertiga akhir lapangan, dan menghajar Madrid dengan kecepatan.

Sementara persoalan laten yang tak kalah buruknya bagi Bayern ada di lini belakang. Hummels sudah absen sejak leg pertama lalu. Dan sialnya, pemain yang biasa mengisi tempat di lini belakang, Javi Martinez, juga harus absen akibat menerima kartu merah di laga perdana. Absennya Hummels pun membuat situasi semakin nanar.
Karena sama seperti Lewandowski, Hummels perannya begitu sentral di tim utama Ancelotti. Pria Jerman ini sudah bermain 38 kali sepanjang musim. Hummels adalah garansi lini belakang Bayern aman dari serangan-serangan lawan. Plus dirinya juga bisa diandalkan dalam memulai serangan dari lini belakang. Karenanya, tanpa Hummels, Ronaldo dan Benzema bisa tampil "semena-mena" seperti leg pertama.
ADVERTISEMENT
Sialnya, ketika Hummels masih diragukan tampil, masalah lain datang dari Boateng. Mengalami cedera, pria Jerman ini melakukan latihan terpisah di sesi latihan terakhir Bayern. Boateng diragukan tampil pada laga leg kedua nanti. Jelas sebuah celaka besar apabila benar-benar demikian.
Pasalnya, ketika Boateng tampil tanpa didampingi Hummels saja Bayern kebobolan dua gol dari Madrid, bagaimana jika keduanya tak tampil? Apalagi, Martinez harus absen. Lini belakang Bayern semakin tak karu-karuan. Pasalnya, dalam skuat utama Bayern tak tersisa pemain yang benar-benar berposisi sebagai bek tengah.
Bahkan sampai-sampai Bayern harus memanggil Nicolas Feldhahn untuk jaga-jaga kalau Hummels dan Boateng benar-benar absen. Tapi tunggu dulu, Apa Anda tahu siapa Feldhahn? Tidak, 'kan? Ya, namanya memang asing karena Feldhahn merupakan pemain Bayern II alias tim reserve Bayern. Perlu diketahui pula, usianya sudah 30 tahun, tapi ia belum pernah sekalipun berkarier di kompetisi level teratas. Jelas sebuah bahaya jika Ancelotti ingin menurunkannya.
ADVERTISEMENT
Opsi paling masuk akal yang bisa dilakukan eks-pelatih AC Milan itu adalah dengan menduetkan David Alaba dan Josua Kimmich sebagai bek tengah. Kebetulan, keduanya yang paling memiliki kapasitas untuk bermain di posisi tersebut. Atau kalau Ancelotti mau berjudi, Xabi Alonso atau Phillip Lahm pun bisa dicoba dimainkan di situ.
Akan tetapi, perjudian menghadapi Madrid bisa sama saja bunuh diri. Terlebih rekor Bayern dalam 10 laga terakhir bertandang ke Bernabeu amatlah buruk. Mereka hanya mampu menang dua kali dan sisanya berakhir dengan kekalahan. Bayern jelas harus tampil habis-habisan jika tak ingin kembali kehilangan gelar Liga Champions.
Terlebih, Ancelotti juga tak ingin malu di hadapan mantan anak-anak asuhnya dan seluruh suporter madrid yang mencintai dan menghormatinya. Terutama lagi, di hadapan sang "murid" dan mantan asistennya, Zinedine Zidane. Karenanya, kendati dengan kondisi skuat yang compang-camping kita perlu ingat pula jika Ancelotti pada dasarnya adalah pembuat remontada yang ulung.
ADVERTISEMENT