Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Menurut Kakak Pogba, Sumber Masalah United Itu Mourinho
8 Januari 2019 14:14 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:50 WIB
ADVERTISEMENT
Kiprah Jose Mourinho di Manchester United bisa dinilai sebagai sebuah kegagalan bagi pria asal Portugal tersebut. Meski berhasil memenangi trofi Liga Europa di musim pertamanya bersama 'Iblis Merah', lebih banyak masalah yang datang menderanya. Salah satunya adalah perseteruan dengan bintang United, Paul Pogba.
ADVERTISEMENT
Pasca-dipecatnya Mourinho, kakak kandung Pogba, Mathias, menuding bahwa sang eks manajerlah yang menjadi sumber semua maslaah di United, termasuk yang menyangkut adiknya.
Kontroversi, pada dasarnya, bukanlah hal yang aneh buat Mourinho. Sudah sering ia berselisih dengan lawan maupun anggota timnya sendiri. Perseteruannya dengan Pogba tentu menjadi yang paling heboh. Ini diawali dengan keputusan Mourinho untuk mencabut status Pogba sebagai wakil kapten United.
Kendati Pogba acap membantah, sejumlah media Inggris mengendus bahwa ada yang tidak beres di antara keduanya.
Bulan Desember lalu, Mourinho secara blak-blakan melabeli Pogba sebagai ‘virus’ yang merusak timnya. Kala itu, United ditahan imbang oleh Southampton, dan Pogba memang menjadi salah satu penampil terburuk timnya. Selain konflik ini, kedua orang ini juga sempat disinyalir berkonfrontasi di sesi latihan.
ADVERTISEMENT
Bersama Mourinho, performa Pogba memang tak pernah benar-benar bagus. Nah, menurut Mathias, hal ini disebabkan oleh tingkah sang manajer yang disebutnya ingin selalu menjadi pusat perhatian.
“Mourinho lah yang menjadi sumber masalahnya. Ia ingin menjadi pusat dari segala perhatian,” ujar pria berkewarganegaraan Guinea ini, dikutip dari Sky Sports.
“Di ruang ganti atau di luar ruang ganti, saya kenal adik saya. Ketika disuruh bermain, ia akan melakukannya dengan baik. Paul tak akan mempermasalahkan perhatian yang ia dapat. Apabila Anda memberikan respek kepadanya, ia akan respek balik terhadap Anda, akan percaya pada Anda, dan akan bermain baik bagi anda.”
“Apa yang saya lihat dari Mourinho, ia tampak selalu ingin menjadi maestro, menjadi pusat perhatian.”
ADVERTISEMENT
Ucapan Mathias tampaknya didasarkan atas form adiknya selepas kepergian Mourinho. Di bawah asuhan Ole Gunnar Solskjaer yang ditunjuk sebagai caretaker United, permainan Pogba (dan tim United keseluruhan) membaik. Empat gol dan tiga assist berhasil ia ciptakan dari empat laga yang ia mainkan di Premier League semenjak dilatih oleh Solskjaer.
Pencapaiannya di empat laga bersama Solskjaer saja sudah melebihi semua catatan Pogba di bawah asuhan Mourinho di Premier League musim ini. Bersama Mourinho, ia hanya mampu mencetak tiga gol dan menciptakan tiga assist dari 14 laga di liga.
Oleh Solskjaer, Pogba memang diberikan kebebasan lebih. Tugas utamanya adalah mengkreasikan serangan --kendati sesekali juga turun untuk membantu pertahanan. Perubahan posisi para gelandang, yang lebih maju dibandingkan era Mourinho, juga ikut membantu.
ADVERTISEMENT
Pogba pribadi pun sempat mengemukakan bahwa ia benar-benar menikmati permainan United di bawah Solskjaer. Gaya ofensif yang diterapkan oleh The Baby Faced Assassin, julukan Solskjaer, dirasa Pogba mampu mendatangkan kans mencetak gol lebih banyak bagi United.