Menyiasati Jadwal Padat Persija

6 Februari 2018 21:11 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:11 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Persija Jakarta latihan di Soetasoma, Halim. (Foto: Dok. Media Persija)
zoom-in-whitePerbesar
Persija Jakarta latihan di Soetasoma, Halim. (Foto: Dok. Media Persija)
ADVERTISEMENT
Pekan krusial akan dijalani Persija Jakarta. Betapa tidak, klub ibu kota ini harus menjalani dua ajang dalam waktu berdekatan.
ADVERTISEMENT
Pertama, Persija akan melawan PSMS Medan dalam dua partai semifinal Piala Presiden, Sabtu (10/2/2018) dan Senin (12/2). Kemudian, dua hari berselang atau Rabu (14/2), 'Macan Kemayoran' akan melakoni laga tandang di AFC Cup kontra klub Malaysia, Johor Darul Takzim (JDT).
Semula, Panitia Pelaksana (Panpel) Piala Presiden menjadwalkan babak semifinal akan dilangsungkan pada 10 dan 13 Februari. Persija melalui Direktur Utama Gede Widiade meminta agar jadwal direvisi mengingat Persija akan berlaga di Asia.
Namun, permintaan perubahan jadwal pun tak langsung diterima oleh PSMS karena persiapan mereka sudah separuh jalan. Solusi baru ditemukan setelah diskusi alot. Persija setuju dengan jadwal yang ditetapkan panpel, tetapi meminta agar laga kedua dimajukan satu hari.
ADVERTISEMENT
"Kami meminta keringanan kepada panpel karena kesulitan mengatur komposisi pemain. Karena begini, kami di Piala Presiden cuma mendaftarkan 28 pemain dan satu cedera sehingga sisa 27 pemain. Kalau tidak ada kebijaksanaan panpel dan PSMS, mungkin sangat sulit," ujar Gede kepada pewarta di Hotel Sultan, Jalarta Pusat, Selasa (6/2).
"Kami harus mengikuti dua turnamen bergengsi, Piala Presiden dan AFC Cup. Kalau kompetisi Asia itu tingkat kelenturan regulasi sangat kecil sekali. Kalau tidak mengikuti aturan, ya denda. Jadi, saya berterima kasih atas kebijaksanaan dan kedewasaan PSMS," tutur Gede menambahkan.
Gede memahami waktu persiapan timnya tidak ideal. Sebab, mengacu regulasi AFC Cup, pihaknya harus sudah berada di lokasi dua hari sebelum pertandingan untuk menjalani official training dan jumpa pers.
ADVERTISEMENT
Lebih sulit lagi buat Persija mengingat jadwal transportasi. Penerbangan dari Solo, lokasi pertandingan Piala Presiden, hanya ada dua kali dalam sehari, yaitu pagi dan malam. Penerbangan terakhir dilakukan pukul 18.30 WIB.
"Jadi, saya akan sampaikan kepada tim harus hati-hati sekali. Kalau terlambat beberapa jam saja pada 12 Februari, kami otomatis tidak akan berangkat dan harus keesokan harinya," kata Gede.
Selebrasi Marko Simic Striker Persija Jakarta (Foto: Dok. Media Persija)
zoom-in-whitePerbesar
Selebrasi Marko Simic Striker Persija Jakarta (Foto: Dok. Media Persija)
Manajemen juga sudah menyiapkan siasat. Nantinya, tim bakal dibagi dua, mereka yang berangkat ke Solo dan Malaysia.
"Skemanya, pemain yang akan main starter di leg pertama, pasti di Solo dulu. Kalau bisa, ya full team. Kalau tidak, gengsi pertandingan tentu akan berkurang dong. Ini semifinal," Gede menjelaskan.
"Untuk yang tidak masuk line-up di Solo akan berangkat ke Malaysia bersama asisten pelatih. Ya, sekitar enam hingga delapan pemain dan setelah pertandingan di Solo selesai, sisanya langsung berangkat. Semoga semua pemain fit sehingga pelatih bisa merotasi," kata dia menutup.
ADVERTISEMENT
Menurut Gede, rotasi bukanlah masalah buat Persija. Sebab, berkat sejumlah aktivitas belanja pramusim, 'Macan Kemayoran' dianggap memiliki tim dengan kualitas merata.