Mereka yang Pernah Buat Kejutan di Liga Indonesia

1 April 2020 19:30 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pertandingan lanjutan Liga 1 PSIS Semarang melawan Bhayangkara FC di Stadion Moch. Soebroto, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (21/12). Foto: ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
zoom-in-whitePerbesar
Pertandingan lanjutan Liga 1 PSIS Semarang melawan Bhayangkara FC di Stadion Moch. Soebroto, Magelang, Jawa Tengah, Sabtu (21/12). Foto: ANTARA FOTO/Mohammad Ayudha
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kejutan adalah hal yang menarik untuk disaksikan. Ia melawan prediksi. Ia juga membalikkan posisi. Nah, beberapa kali, kejutan juga terjadi di Liga Indonesia.
Saat kejutan itu hadir di hadapan mata, otak seolah mencerna ulang segala peristiwa yang ada. Kenapa ini terjadi? Bukannya harusnya seperti itu? Loh, kok, malah dia yang menang/kalah? Ih, kok, aneh ya? Begitulah, ragam tanya hadir dalam benak.
Saya ingat sebuah petuah di anime Area no Kishi berkata 'berjalan tidak sesuai rencana juga adalah bagian dari sepak bola'.
Dengan begitu, sepak bola bisa dinikmati. Ia tidak jadi matematika yang sudah pasti hasil akhirnya. Ia tidak terkekang. Ia akan menghadirkan tanya dan tafsir yang bebas, laiknya sebuah karya sastra.
Nah, di dalam tulisan ini, kumparanBOLA akan mengulas beragam kejutan yang pernah terjadi di ajang Liga Indonesia, termasuk di ajang Liga 1 tentunya. Selamat menikmati.
PS Tira-Persikabo lawan PSS Sleman di ajang Liga 1 2019. Foto: Dok. Media Tira-Persikabo

PSIS Semarang (juara Liga Indonesia 1998/99)

Mari melempar kenangan ke Liga Indonesia 1998/99. Ketika itu, partai final mempertemukan Persebaya Surabaya dan PSIS Semarang. Persebaya di atas kertas diunggulkan karena berstatus juara bertahan.
Namun, PSIS mengejutkan semua orang. Dalam partai final yang digelar di Stadion Klabat, Manado, 'Mahesa Jenar' menang lewat gol tunggal dari Tugiyo, sang Maradona dari Purwodadi. Ini jadi gelar Liga Indonesia pertama bagi PSIS.

Persik Kediri (Juara Liga Indonesia 2003)

Tahun 2003 adalah tahunnya Persik Kediri. Mereka boleh saja berstatus tim promosi. Akan tetapi, di tahun itu, mereka berhasil menggondol gelar Liga Indonesia, yang sekaligus jadi gelar pertama mereka.
Berbekal pemain macam Ebi Sukore, Khusnul Yuli, Harianto, Wawan Widiantoro, dan Musikan, serta diarsiteki Jaya Hartono. Persik menggebrak sepak bola Indonesia. Jangan lupakan juga sosok manajer muda kharismatik mereka saat itu: Iwan Budianto.
Mereka mengulangi capaian apik ini dengan menjuarai Liga Indonesia 2006, sebelum akhirnya tenggelam lama, dan kini kembali ke kompetisi level tertinggi sepak bola Indonesia.

Persikota Tangerang (Bayi Ajaib)

Julukan 'Bayi Ajaib' memang layak disematkan kepada Persikota Tangerang. Menjadi anggota PSSI pada 1995, mereka langsung menggebrak jagat sepak bola nasional dengan naik ke Divisi Utama hanya dalam waktu dua musim saja.
Perjalanan Persikota sampai pada puncak kejutannya manakall mereka sukses menembus semifinal Liga Indonesia 1999/00. Sayang, mereka gagal melaju ke final usai kalah 3-4 dari PKT Bontang.
Kini, sang 'Bayi Ajaib' tengah tertidur pulas dan entah kapan ia akan merengek dan merongrong kembali.
Persekabpas Pasuruan (semifinalis Liga Indonesia 2006)
Persekabpas Pasuruan muncul sebagai kuda hitam di ajang Liga Indonesia 2006. Mereka mengganggu kemapanan tim-tim besar Indonesia kala itu seperti Persib, Persija, hingga PSMS. Mereka bahkan berhasil menembus babak 8 besar.
Berbekal pemain-pemain macam Uilian Souza, Murphy Kumonple, Fransisco "Pancho" Rotuno, Siswanto, Kasan Soleh, Alfredo Figueroa, hingga Zah Rahan Krangar, mereka mampu menembus babak semifinal.
Sayang, mereka gagal lanjut ke babak final setelah dikalahkan Imral Usman dengan skor 1-0. Kini, Persekabpas tengah tertidur dan belum lagi menunjukkan tanda-tanda akan bangkit.

Persmin Minahasa (semifinalis Liga Indonesia 2006)

Selain Persekabpas, nama Persmin Minahasa juga patut jadi sorotan di Liga Indonesia 2006. Bersama Persekabpas, mereka sukses menghadirkan kejutan dengan lolos ke semifinal.
Diperkuat dua pilar asing, Jorge Toledo dan Daniel Campos, plus sosok-sosok berpengalaman macam Djet Donald La'ala dan Miro Baldo Bento, Persmin mampu bicara banyak di Liga Indonesia 2006. Pertahanan yang kuat jadi ciri khas mereka.
Persmin dan Persekabpas bahkan pernah bertemu di babak 8 besar. Ketika itu, keduanya bermain imbang 2-2, dibumbui dua gol dramatis Persekabpas di menit akhir laga. Namun, Persmin gagal melaju ke final usai ditundukkan Persik Kediri.

Persipura Jayapura (semifinalis AFC Cup 2014)

Mari kita meluaskan pandang lebih jauh lagi. Di ajang AFC Cup, klub Indonesia, Persipura Jayapura, pernah mengejutkan sepak bola Asia dengan menembus babak semifinal AFC Cup 2014.
Apiknya lagi, mereka mencapai babak ini setelah menundukkan juara bertahan, Kuwait SC, di babak perempat final. Namun, langkah mereka harus terhenti di semifinal setelah dikalahkan Al Qadsia.
Meski begitu, Persipura setidaknya jadi tim Indonesia pertama yang berhasil maju ke semifinal AFC Cup. Sebuah capaian yang belum terulang hingga kini.

Bhayangkara FC (Juara Liga 1 2017)

Terlepas dari segala kontroversi yang menyelimutinya, Bhayangkara FC tetap layak disebut tim kejutan di ajang Liga 1 2017. Mereka mampu tampil konsisten selama 34 laga di bawah asuhan Simon McMenemy.
Berisikan pemain-pemain seperti Evan Dimas, Firman Utina, Otavio Dutra, Paulo Sergio, serta Ilijaj Spasojevic, mereka sanggup menjadi juara berkat keunggulan "head-to-head" dengan Bali United. Keduanya sama-sama mengumpulkan 68 poin.
Sayangnya, karena belum memiliki lisensi klub AFC, Bhayangkara urung tampil di kompetisi Asia. Slot mereka pun akhirnya diberikan kepada Bali United.

Tira-Persikabo (Liga 1 2019)

PS Tira-Persikabo adalah buah bibir di sepanjang putaran pertama Liga 1 2019. Bagaimana tidak, mereka sempat tidak terkalahkan dalam 13 laga, juga sempat menjadi pemuncak klasemen sementara Liga 1 2019.
Kekompakan dalam bermain, dengan Rahmad Darmawan sebagai arsiteknya, membuat Tira-Persikabo sulit dikalahkan. Namun, karena berbagai faktor, mereka terpeleset di putaran kedua dan harus puas mengakhiri liga di posisi 15.
===
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!