Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.97.0
![Luis Suarez. Foto: AFP/PAUL ELLIS](https://blue.kumparan.com/image/upload/fl_progressive,fl_lossy,c_fill,q_auto:best,w_640/v1576214848/kwdk0xqkiymnuqvlbhgt.jpg)
Diving alias simulasi alias pura-pura jatuh di dunia sepak bola kerap dipandang sebagai tindakan tercela.
Bagaimana tidak? Diving adalah cara yang sejatinya ilegal—ada peraturan yang membuat sang pemain diganjar kartu jika ketahuan melakukan diving—untuk mendapatkan keuntungan.
Meskipun begitu, peraturan dan label ‘tercela’ itu tak menghalangi sebagian pesepak bola untuk terus melakukan diving. Bahkan, beberapa di antara mereka dicap sebagai ‘tukang diving’ atau ‘aktor lapangan hijau’.
Nah, siapa saja pemain-pemain tersebut? kumparanBOLA akan menjabarkan beberapa di antaranya di bawah ini.
Juergen Klinsmann
Jerman Barat bertemu dengan Argentina di final Piala Dunia 1990. Sekitar 30 menit sebelum laga usai, pemain Argentina, Pedro Monzon, melayangkan tekel ke arah Klinsmann.
Tekel Monzon memang keras, tetapi reaksi Klinsmann tak kalah luar biasa. Penyerang bertubuh kekar itu berguling-guling di lapangan sembari mengerang kesakitan. Aksi teatrikal Klinsmann itu berbuah manis; Monzon dikartu merah oleh wasit. Akhirnya, Jerman Barat sukses menang.
Meskipun begitu, cap ‘tukang diving’ terus melekat kepada Klinsmann setelah laga final tersebut. Ketika bergabung bersama Tottenham Hotspur pada 1994, Klinsmann dihujat media dan suporter di Inggris—selain karena ia membawa Jerman Barat mengalahkan Inggris di Piala Dunia 1994—karena reputasinya sebagai tukang diving itu.
Robert Pires
Klinsmann boleh menjadi orang yang membuat diving populer, tetapi pesepak bola yang disebut-sebut membawa aksi simulasi ke Premier League adalah Robert Pires. Klaim tersebut dituturkan oleh eks bek Manchester City, Danny Mills.
“Saya akan selalu mengingat Pires sebagai pemain yang membawa diving ke sepak bola Inggris. Kebiasaannya untuk jatuh tanpa adanya sentuhan selalu membuat saya sebal,” tulis Mills dalam kolomnya di The Times.
Mills boleh jadi benar. Pires beberapa kali tertangkap melakukan diving ketika membela Arsenal. Beberapa yang populer adalah ketika ia pura-pura jatuh di laga melawan Portsmouth dan Bolton Wanderers.
Di satu sisi, Pires geram dengan klaim Mills itu. Pires, menariknya juga lewat sebuah tulisan di The Times, menyatakan bahwa ia memang suka mencari celah untuk mendapatkan pelanggaran, tetapi tak pernah melakukan diving.
Didier Drogba
Ketika membela Chelsea di laga Premier League melawan Arsenal pada 2006 lalu, Drogba melakukan aksi simulasi yang konyol setelah ‘disentuh’ oleh Jens Lehmann. Drogba juga pernah ketahuan menyeringai setelah berpura-pura jatuh di laga Liga Champions melawan Napoli.
Reputasi Drogba itu tak hanya diakui oleh musuh, tetapi juga salah satu orang terdekatnya.
“Saya tak lagi menjadi pelatih Chelsea dan saya tak harus membela mereka lagi. Saya pikir tepat menyebut Drogba sebagai seorang diver,” kata Jose Mourinho, pelatih yang membesarkan Drogba di Chelsea, pada 2008 lalu.
Gareth Bale
Catatan yang dibuat Opta itu sejatinya baru berlangsung sejak 2006/2007. Namun, perlu diingat bahwa Bale berkiprah di Premier League sampai 2012/2013 sebelum akhirnya pindah ke Real Madrid.
Dari situ, Bale rata-rata mendapatkan satu kartu kuning per satu musim. Sebuah rekor yang tentunya tak menyenangkan.
Luis Suarez
Bagi Luis Suarez , diving adalah rutinitas. Ia sudah melakukan itu sejak masih bermain di Groningen, sampai sekarang di Barcelona.
Salah satu pihak yang betul-betul paham aksi Suarez itu adalah David Moyes. Pelatih West Ham United yang sempat bekerja buat Everton itu pernah menuding Suarez sebagai tukang diving.
Suarez, secara luar biasa, membalas ucapan itu dengan melakukan selebrasi pura-pura jatuh di depan Moyes setelah mencetak gol buat Liverpool.
Dari situ, terlihat bahwa diving bukanlah tindakan tercela buat Suarez. Ia bahkan tak malu-malu melakukan hal tersebut ketika membintangi sebuah iklan di Uruguay.
Neymar
Ada catatan menarik di Piala Dunia 2018 lalu. Per RTS Sport, Neymar tercatat menghabiskan waktu sampai 13 menit 50 detik mengerang kesakitan di lapangan pada Piala Dunia 2018.
Neymar boleh jadi benar-benar kesakitan. Namun, banyak yang menilai bahwa ia hanya sekadar melakukan aksi teatrikal semata. Well, aksinya di laga melawan Meksiko ini menjadi buktinya.
Legenda sepak bola Brasil, Pele, pernah menyatakan bahwa Neymar bisa menjadi pesepak bola yang hebat, tetapi citranya bakal negatif jika terus melakukan diving. Hmm, apa yang diucapkan Pele bisa dibilang kini menjadi kenyataan.
Honourable Mentions:
Luis Nani, Arjen Robben, Cristiano Ronaldo, Wilfried Zaha, Mohamed Salah, Sergio Busquets.
***
kumparanDerma membuka campaign crowdfunding untuk bantu pencegahan penyebaran corona virus. Yuk, bantu donasi sekarang!