Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.93.2
ADVERTISEMENT
ADVERTISEMENT
Dalam laga melawan Portsmouth itu, Arteta menurunkan enam pemain yang usianya masih di bawah 21 tahun sebagai starter. Mereka adalah Eddie Nketiah, Joe Willock, Gabriel Martinelli, Reiss Nelson, Matteo Guendouzi, dan Bukayo Saka.
Nah, semua gol Arsenal dikreasikan oleh anak-anak muda tersebut. Umpan silang Nelson yang diselesaikan Sokratis Papastathopoulos berbuah gol perdana. Nelson kembali terlibat di gol kedua Arsenal setelah umpan silangnya memantul di kotak penalti Portsmouth dan diselesaikan oleh Nketiah.
Satu aspek yang membuat Arteta terkesan dengan penampilan pemain-pemain mudanya adalah intensitas permainan yang mereka tunjukkan. Menurut pelatih asal Spanyol tersebut, pemain-pemain mudanya masih terus menekan lawan kendati laga sudah mau usai.
“Saya benar-benar puas dengan mereka semua. Saya melihat mereka masih menekan dan mengejar lawan saat laga sudah memasuki menit ke-94,” kata Mikel Arteta , dikutip dari situsweb resmi Arsenal.
ADVERTISEMENT
“Saya sangat senang bekerja bersama mereka. Mereka benar-benar pantas mendapatkan kesempatan ini. Saya tak tahu apakah menurunkan mereka di laga ini berisiko, tetapi jika memang seperti itu, risikonya setimpal,” tambah eks asisten Pep Guardiola tersebut.
Di antara lima pemain muda tersebut, Nketiah mencuri perhatian. Penyerang berusia 20 tahun itu berhasil mencetak tiga gol dalam empat laga terakhirnya sebagai starter Arsenal .
Performa Nketiah jelas impresif, mengingat ia sempat gagal saat dipinjamkan ke Leeds United di paruh pertama 2019/2020.
Dari situ, Arteta tak segan untuk memberi label fenomenal kepada performa Nketiah. Sang pelatih menyatakan bahwa Nketiah adalah penyerang muda yang memiliki etos kerja dan naluri mencetak gol yang tinggi.
ADVERTISEMENT
“Nketiah tampil fenomenal sejauh ini. Etos kerjanya luar biasa, ritmenya ketika menekan lawan juga bagus. Ia memahami sepak bola dengan baik. Ketika berada di kotak penalti lawan, ia selalu siap untuk mencetak gol,” pungkas Mikel Arteta .