Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.88.1
ADVERTISEMENT
Pada 1945, Jepang luluh-lantak dihantam bom atom. Pada 1961, Jepang merangkak di ranah olahraga, menyusun Japan Sport Promotion Act yang tak memberi tempat pada angan muluk-muluk. Pada 2019, Juergen Klopp terpana menyaksikan anak muda Jepang menjebol gawang Liverpool di Anfield pada matchday kedua Liga Champions.
ADVERTISEMENT
Namanya Takumi Minamino. Pesepak bola 24 tahun ini tidak bermain untuk klub yang sejak awal diunggulkan merengkuh Si Kuping Besar. Ia turun arena bersama wakil Austria, Red Bull Salzburg.
Meski selalu menjejak ke Liga Champions sejak 2013/14, Salzburg harus selalu banting setir ke Liga Europa karena tak sanggup lolos dari babak grup. Berangkat dari situ, mengunggulkan Salzburg menjuarai Liga Champions 2019/20 rasanya terlalu naif.
Terlepas dari seperti apa pun hasilnya nanti, Minamino tampil spesial dalam dua pertandingannya di Liga Champions. Ia membukukan tiga assist dan satu gol.
Catatan assist-nya menjadi yang tertinggi sepanjang Liga Champions 2019/20. Jumlah itu sama persis dengan torehan Roberto Firmino dan Hwang Hee-Chan.
ADVERTISEMENT
Salzburg tercatat sebagai salah satu tim paling subur dalam tiga pertandingan Liga Champions musim ini. Mereka sudah membukukan sembilan gol, tertinggi kedua di turnamen setelah Bayern Muenchen yang mengemas 10 gol.
Catatan itu didukung pula oleh efektivitas serangan Salzburg. Dalam tiga laga, mereka mengemas 18 tembakan mengarah gawang. Jumlah itu terbanyak kedua di antara seluruh kontestan.
Efektivitas Minamino tidak dapat dipisahkan dari formasi 4-4-2 atau 4-1-2-1-2 rancangan Jesse Marsch. Bermain sebagai gelandang tengah, Minamino berperan sebagai roda yang menjamin serangan Salzburg yang berawal dari bek tengah tetap bergulir hingga ke gelandang serang atau penyerang.
Namun, Minamino tak melulu ngepos di area sentral. Ia juga dapat bermain melebar sebagai alternatif untuk memprakarsai peluang. Ketika mesti bermain melebar, pemain terdekatnya juga akan menyesuaikan diri.
ADVERTISEMENT
Ambil contoh laga melawan Liverpool tersebut. Biasanya, Zlatko Junuzovic atau Majeed Ashimeru dan Enock Mwepu akan mengambil posisi di depan atau belakang Minamino.
Jika Junuzovic atau Ashimeru di depan, Mwepu di belakang. Pemosisian seperti itu diperlukan agar Salzburg tidak kehilangan penguasaan bola saat membangun serangan.
Melepaskan umpan di area sempit--dalam artian, dikepung lawan--adalah kualitas yang menjadikan Minamino sebagai integral penting dalam serangan Salzburg. Dalam pertandingan melawan Liverpool, contoh kasusnya muncul saat ia memberi assist untuk gol Erling Haaland.
Ketika itu, Minamino merangsek ke kotak penalti setelah berhasil mengelabui Joe Gomez. Minamino tidak lantas lepas dari kawalan. Virgil van Dijk mengadang di depan, berusaha menutup ruang untuk melepas umpan.
ADVERTISEMENT
Namun, Minamino tahu seperti apa memanfaatkan ruang sempit. Sebelum celah itu benar-benar tertutup, ia melesakkan umpan kepada Haaland yang sudah bersiaga di dalam kotak penalti.
Tanpa ampun umpan itu melesat dari kakinya, diterima Haaland, dan langsung disulap menjadi tembakan yang memaksa Adrian San Miguel memungut bola dari gawangnya untuk kali ketiga.
Keterlibatan Minamino dalam serangan Salzburg juga tercermin dari torehan umpan kunci. Rataan umpan kuncinya di Liga Champions mencapai 2,5 umpan per laga. Jumlah itu adalah yang tertinggi di antara seluruh pemain Salzburg.
Kejelian untuk menciptakan assist atau gol juga mesti ditopang oleh kemampuan dribel. Marsch beruntung karena anak didiknya ini juga dikenal jago dribel.
Mantan pelatih Salzburg, Marco Rose, melihat sendiri se-berani apa Minamino saat melewati kepungan pemain lawan. Fragmen itu terjadi saat berlaga melawan Rheindorf Altach pada Desember 2018.
ADVERTISEMENT
Menurut Rose, dalam satu titik, Minamino memiliki dua opsi: Melewati para bek atau melesakkan cut inside. Minamino memilih untuk melewati bek Altach dan langsung melompat melewati sergapan bek pelapis.
WhoScored mencatat Minamino dan Hwang sebagai pemain Salzburg yang paling sering membuat dribel sukses di Liga Champions musim ini. Masing-masing keduanya membuat rataan 1,5 dribel sukses per laga.
Kemampuan bertahan Minamino juga tidak dapat diremehkan. Di laga melawan Liverpool, ia menjadi pemain Salzburg yang paling banyak melepaskan tekel sukses, yaitu tiga tekel sukses. Saat timnya tidak menguasai bola, ia menjadi salah satu pemain di lini serang yang paling sibuk merebut bola.
Meski sebagian besar waktunya dihabiskan di sepertiga akhir lapangan, dalam beberapa momen ia juga menjelajah ke area sayap, tepatnya di area para full-back. Pemosisian itu mengindikasikan bahwa ia bisa diandalkan untuk membantu para bek sayap merebut kembali penguasaan bola.
ADVERTISEMENT
Kualitas komplet yang muncul di turnamen seperti Liga Champions membuat Minamino menjadi sorotan. Lucunya, Liverpool menjadi klub yang disebut-sebut bakal menggaet Minamino pada bursa transfer Januari 2020.
Belum ada yang tahu pasti soal valid atau tidaknya kabar itu. Yang jelas, Minamino belum kehilangan kesempatan untuk mengantar Salzburg melangkah jauh di Liga Champions musim ini. Terdekat, Napoli menjadi lawan yang mesti ditaklukkan.
Pengalaman dan kegeniusan taktik Carlo Ancelotti jelas akan menjadi keunggulan utama Napoli. Namun, bukan Minamino namanya kalau mundur begitu saja.
Toh, ia sudah membuktikan sendiri bahwa pertahanan sesolid Liverpool juga bisa dijebol. Mentalitas demikian bukannya tak mungkin membuat Napoli gigit jari di akhir laga.
***
Pertandingan Grup E Liga Champions 2019/20 antara RB Salzburg dan Napoli akan digelar pada Kamis (23/10/2019) di Red Bull Arena. Sepak mula berlangsung pada 02.00 WIB.
ADVERTISEMENT