Michael Owen: Lari Tak Cuma Bikin Sehat, Fisik & Mental Juga Terjaga

Michael Owen. Foto: AFP/PAUL ELLIS

Michael Owen, legenda Liverpool itu, sudah tidak lagi muda. Usianya kini sudah 41 tahun.

Namun, perawakannya yang masih segar bugar membuat pesonanya sebagai pesepak bola belum luntur. Pria asal Chester, Inggris, ini juga beberapa kali kesempatan menjadi pundit di Premier League.

Untuk tetap dalam kondisi prima, Owen tak memungkiri bahwa menjaga kesehatan jadi salah satu kunci kesuksesan. Sebab, ada banyak rekan satu profesi yang sama dengan dirinya justru abai dengan persoalan yang satu ini.

''Menurut saya dalam beberapa tahun terakhir sulit untuk semua orang bisa sehat fisik dan mental bersamaan,'' kata Owen.

Michael Owen saat berseragam Liverpool. Foto: STEVE PARKIN / AFP

''Sekarang orang-orang sudah paham begitu pentingnya mental health. Untuk sehat fisik, Anda harus keluar olahraga dan mental pun akan mengikuti sehat. Jadi keduanya saling berkaitan'' dia menambahkan.

Owen berbicara soal kesehatan mental dan fisik ini saat jadi bintang tamu di acara KOP Run Indonesia 2021 bersama AXA Mandiri. Kegiatan ini mengajak seluruh masyarakat Indonesia untuk mengikuti lomba lari guna tetap sehat.

Omong-omong soal lari, Owen mengakui kegiatan olahraga ini jadi yang paling yang karib saat sudah tak lagi menjadi pemain sepak bola. Meski, kata dia lagi, sesekali ikut dalam pertandingan bola seperti laga amal.

Menurut sosok yang juga pernah membela Man United, Newcastle United, dan Real Madrid ini; olahraga lari jadi kegiatan paling gampang untuk dilakukan.

Michael Owen saat berseragam Real Madrid. Foto: PIERRE-PHILIPPE MARCOU / AFP

Di Indonesia, secara khusus bila bicara di Jakarta, olahraga lari juga kian menjamur. Tak lagi menjadi sekadar olahraga, lari juga sudah tren yang perlahan menyentuh ke lapisan masyarakat.

Ini dibuktikan dengan banyaknya komunitas lari. Dan tak usah jauh-jauh, di kawasan Stadion Utama Gelora Bung Karno, Senayan, Jakarta Pusat, sering dijumpai para pelari berkelompok.

Meski begitu, tren lari perlahan mulai surut. Bukan karena telah usang, melainkan pandemi COVID-19 yang melanda dunia.

Sejak dihantam pandemi Maret 2020, beberapa kegiatan olahraga disetop tak terkecuali lari. Di Indonesia, kawasan SUGBK yang jadi rumah bagi para pelari juga ditutup.

Ilustrasi lari. Foto: AFP PHOTO / John MACDOUGALL

Tak pelak, inovasi bermunculan. Salah satunya berlari secara virtual.

Sejatinya, kegiatan lari ini sudah dilakukan di pusat kebugaran menggunakan treadmill. Hanya, banyak penyelenggara kegiatan lari melakukan pembaruan.

KOP Run, misalnya. Kegiatan ini mengusung tema sehat mental dan fisik dengan berlari.

Guna memeriahkan acara, KOP Run menggandeng Owen sebagai bintang tamu. Meski diakui Owen, dia pernah ikut ajang lomba lari di ajang London Marathon.

London Marathon Foto: Glyn Kirk/AFP

''Satu-satunya olahraga lari yang saya pernah lakukan usai pensiun dari sepak bola adalah London Marathon,'' kata Owen.

''Itu sangat-sangat sulit dan hal itu tidak akan saya lakukan lagi ke depannya,'' jelasnya diiringi gelak tawa.

Meski demikian, Owen mengakui bahwa kegiatan KOP Run memiliki manfaat yang baik. Seperti kata dia di awal, berlari di masa pandemi bisa menyehatkan mental dan fisik.

''Karena Anda bisa bertemu dengan orang-orang yang selama ini tak Anda temui. Anda bisa bercengkrama dan Anda bisa berlari bersama untuk memulihkan kejenuhan Anda,'' dia menuturkan.

KOP Run akan berlangsung dalam periode 14 Juni hingga 25 Juli 2021. Acara lari daring ini mulai membuka pendaftaran pada Selasa, 25 Mei 2021.

''Terdapat tiga kategori dalam KOP Run yakni 5 km, 10-21 km, 43-100km. Para peserta bisa menyelesaikan tantangan lari dengan mencicil dalam waktu enam pekan dari periode tanggal yang tertera,'' kata Race director Kop Run, Rina Tambunan.

Para peserta yang mampu menyelesaikan tantangan lari yang ada dalam periode tersebut, berkesempatan untuk mendapatkan hadiah dalam undian utama yang akan diumumkan sosial media KOP Run pada 29 Juni, 13 Juli, dan 27 Juli.

***