Mikel Arteta Ogah Prioritaskan Liga Europa Saja
ADVERTISEMENT
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kiprah Arsenal di Premier League dan Liga Europa cukup kontras. Arsenal kini terpuruk di peringkat sembilan Premier League 2019/20. Di Liga Europa, skuat asuhan Mikel Arteta itu sudah menjejakkan satu kaki di babak 16 besar setelah mengalahkan Olympiacos di laga leg pertama babak 32 besar.
ADVERTISEMENT
Dari situ, langkah Arsenal menuju kompetisi Eropa di 2020/21, utamanya Liga Champions, dianggap lebih mudah melalui Liga Europa. Arsenal memang ‘hanya’ perlu finis di peringkat lima atau tujuh Premier League jika ingin masuk ke Liga Champions atau Liga Europa musim depan.
Arsenal berjarak empat poin dengan peringkat lima, Manchester United, dan tiga poin dengan peringkat tujuh, Sheffield United. Tak terlalu jauh, memang. Meskipun begitu, form Arsenal sejauh ini belum konsisten. Dalam enam laga Premier League terkini, ‘Meriam London’ hanya menang dua kali.
Selain itu, Arsenal masih akan berhadapan dengan tim-tim kuat seperti Manchester City, Leicester City, Tottenham Hotspur, dan Liverpool. Sementara, tim-tim yang kemungkinan akan Arsenal hadapi di Liga Europa tak sekuat itu.
Kendati begitu, Mikel Arteta enggan memprioritaskan Liga Europa atau satu kompetisi lainnya. Menurut Arteta, Arsenal masih memiliki tiga jalur untuk menuju Eropa, termasuk dengan menjuarai Piala FA. Nah, pelatih asal Spanyol itu menegaskan timnya mesti fokus kepada apa yang akan mereka hadapi alih-alih satu kompetisi.
ADVERTISEMENT
“Tim saya dipilih berdasarkan performa di latihan, beban pemain, dan siapa lawan kami. Kami masih memiliki tiga rute untuk menuju Eropa. Kami akan memaksimalkan tiga kompetisi itu dengan fokus kepada tiap laga,” kata Arteta, dikutip dari situsweb Arsenal.
“Itu yang kami mesti lakukan mengingat saat ini kami masih begitu jauh dari target,” tambah eks asisten Pep Guardiola itu.
Meski demikian, Arteta mengakui bahwa kans Arsenal menuju Liga Champions via Premier League sulit. Sang pelatih merasa timnya tak cukup konsisten untuk meraih kemenangan.
“Kami mesti memenangi banyak pertandingan. Kami harus menang dengan konsisten, sedangkan saat ini kami baru menang dua kali. Itu jelas tak cukup.”
ADVERTISEMENT