Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.86.0
Misi Balas Dendam Antlers kepada Madrid di Piala Dunia Antarklub
19 Desember 2018 17:41 WIB
Diperbarui 15 Maret 2019 3:52 WIB
ADVERTISEMENT
Ada dendam yang tersimpan selama 732 hari lamanya di kubu Kashima Antlers kepada Real Madrid. Pada partai puncak Piala Dunia Antarklub 2016, Antlers keok 2-4 sehingga kudu merelakan trofi juara jatuh ke tangan Los Blancos. Kini, kesempatan untuk membalas kekalahan itu akan tersaji pada ajang serupa di edisi 2018.
ADVERTISEMENT
Antlers bakal bersua Madrid pada babak semifinal Piala Dunia Antarklub 2018 di ZSC Stadium, Rabu (19/12/2018) malam WIB. Salah satu penggawa Antlers yang dua tahun lalu merasakan kekalahan itu, Shoma Doi, optimistis hasil akhir di laga dua tahun lalu melawan Madrid tidak akan terulang.
Pemain berusia 26 tahun itu menyebut Antlers sudah mengalami progres sejak pertemuan terakhir. Buktinya, mereka tak lagi hadir di Piala Dunia Antarklub sebagai tim undangan seperti 2016 silam, tetapi sebagai kesebelasan yang menyandang status juara Asia. Ya, Antlers merupakan jawara Liga Champions Asia 2017/18.
"Kami ingin menunjukkan kekuatan tim kami sebagai satu kesatuan saat ini. Laga nanti menjadi kesempatan bagus untuk memperlihatkannya. Jika kami bisa mengalahkan Madrid, saya pikir kami bisa meraih kejayaan (trofi juara)," kata Shoma dilansir Marca.
ADVERTISEMENT
"Saat ini kami hadir sebagai juara Asia dan hal itu memberi kami kepercayaan diri lebih, serta rasa tanggung jawab. Kami tahu, di pertemuan terakhir jika kami kehilangan konsenterasi, Madrid akan menghukum kami. Itulah yang kami pelajari dari final 2016, kami tak akan membiarkan itu kembali terjadi," ujarnya menambahkan.
Final 2016 memang tak cuma menyisakan kekalahan Antlers , tapi juga kisah perjuangan mereka. Sempat tertinggal di menit sembilan via gol Karim Benzema, Antlers bangkit dan berbalik unggul 2-1 di menit 52. Namun, Cristiano Ronaldo yang saat itu masih jadi bagian Madrid mencetak gol penyama kedudukan di menit 60 sehingga laga berlanjut ke babak tambahan.
Antlers tak banyak berkutik di babak tambahan sehingga Ronaldo bisa menyarangkan dua gol tambahan untuk membawa Madrid jadi kampiun. Ronaldo sendiri sudah tak menjadi pemain Madrid saat ini, tapi pelatih Antlers, Go Oiwa, tak menganggap kekuatan El Real bakal berkurang tanpa hadirnya pemain asal Portugal itu.
ADVERTISEMENT
Oiwa benar. Dalam skuat Madrid saat ini, masih terdapat beberapa pemain yang berkontribusi memberi gelar juara Piala Dunia Antarklub dalam dua musim beruntun, macam Benzema, Gareth Bale, Luka Modric, Toni Kroos, Marcelo, Raphael Varane, hingga Sergio Ramos.
"Seperti yang selalu saya katakan, Madrid adalah Madrid. Saya tidak tahu apakah kualitas kami mendekati mereka atau tidak. Tapi, sekarang kami akan melakukan yang terbaik untuk lolos ke babak final," tegas Oiwa yang di final 2016 masih menjabat sebagai asisten pelatih Antlers.
"Dengan atau tanpa Ronaldo, Madrid tetaplah kuat. Masih banyak pemain yang mampu mencetak gol dan kami harus mewaspadai mereka. Kami butuh pertahanan yang solid. Saya tidak bisa memastikan apa efeknya buat Madrid kehilangan Ronaldo," tutupnya.
ADVERTISEMENT