Misi Menyatukan 4 Kabupaten di Madura lewat Madura United

11 Januari 2018 6:40 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:12 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Presiden Madura Achsanul Qosasih (ke-3 dari kiri). (Foto: Twitter @MaduraUnitedFC)
zoom-in-whitePerbesar
Presiden Madura Achsanul Qosasih (ke-3 dari kiri). (Foto: Twitter @MaduraUnitedFC)
ADVERTISEMENT
Tak ada yang tahu apa yang ada di benak Achsanul Qosasi ketika dirinya membangun Madura United dua tahun lalu. Jika melihat apa yang terjadi pada Madura United sekarang, keputusan Achsanul sama sekali tak salah.
ADVERTISEMENT
Madura United berdiri tepat pada 10 Januari 2016. Mereka ada setelah Achsanul memutuskan untuk mengakuisisi Persipasi Bandung Raya dan memindahkan kandangnya ke Madura.
Selayaknya kesebelasan-kesebelasan baru, banyak mimpi dipupuk di sana. Bagi Achsanul, salah satu mimpi terbesarnya adalah menyatukan gairah sepak bola empat kabupaten di Madura, yaitu Bangkalan, Sumenep, Sampang, dan Pamekasan, dalam satu bendera, Madura United.
“Saya dan Pak Menteri (Pemuda dan Olahraga, Imam Nahrawi) berbicara bagaimana Madura ini bersatu. Dari ujung timur ke ujung barat itu merasakan euforia yang sama. Dan menurut saya, itu hanya bisa dilakukan di sepak bola,” kata Achsanul dalam launching tim yang dihadiri kumparan (kumparan.com) di Shangri-La Hote, Surabaya, Rabu (10/1/2017).
Lewat tangannya, pelan-pelan Madura United dibangun. Dengan telaten, dia mengubah pandangan orang, yang dulunya menganggap Madura United sebelah mata menjadi penuh perhatian.
ADVERTISEMENT
Salah satu bukti dari pernyataan Achsanul adalah pencapaian Madura United pada musim 2017. Dari yang awalnya tak diperhitungkan, mereka menggeliat sebagai salah satu "kuda hitam" Liga 1.
Sebagai kesebelasan baru, mereka "merusak" tatanan kompetisi sepak bola nasional, yang kerap didominasi kesebelasan tradisional. Mengakhiri musim di peringkat kelima di atas tim-tim bernama besar macam Persib Bandung dan Arema FC, tentu bukan hasil yang buruk bagi Madura United.
“Saat ini, alhamdulillah misi kami berhasil. Namun, kami juga perlu bantuan, terutama dari pemerintah, tokoh-tokoh Madura, hingga anak-anak muda untuk terus berkembang,” ucap sang patron menambahkan.