Mourinho: Keberhasilan Liverpool Buah Mentalitas Klopp

8 Mei 2019 16:39 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Juergen Klopp merayakan kemenangan Liverpool bersama Mo Salah dan Virgil van Dijk. Foto: Reuters/Phil Noble
zoom-in-whitePerbesar
Juergen Klopp merayakan kemenangan Liverpool bersama Mo Salah dan Virgil van Dijk. Foto: Reuters/Phil Noble
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Gini Wijnaldum dan Divock Origi mencetak masing-masing dua gol, Trent Alexander-Arnold mencatatkan sebuah assist ciamik. Akan tetapi, ketika menyaksikan Liverpool melumat Barcelona empat gol tanpa balas di Anfield, hanya ada satu nama di benak Jose Mourinho: Juergen Klopp.
ADVERTISEMENT
Liverpool menjamu Barcelona pada leg kedua semifinal Liga Champions, Rabu (8/5/2019) dini hari WIB, dengan kondisi tertinggal 0-3. Selain itu, mereka juga kudu tampil tanpa Mo Salah dan Bobby Firmino. Namun, saat wasit meniup peluit panjang, merekalah yang berhak berpesta. Empat gol dari Wijnaldum dan Origi tadi meloloskan mereka ke final untuk kedua kalinya secara beruntun.
Melihat aksi heroik Liverpool itu, Mourinho tak bisa menyembunyikan kekagumannya terhadap sosok Klopp. "Bagiku, ini semua adalah tentang Juergen. Pertandingan ini adalah refleksi kepribadiannya, sikap pantang menyerahnya, semangat juangnya. Semua pemain mengerahkan segenap kemampuan terbaiknya," tutur Mourinho kepada beIN Sports.
Jose Mourinho memeluk Juergen Klopp. Foto: Clive Brunskill/Getty Images
"Dia tidak menangis karena kehilangan pemain. Dia tidak menangis karena harus bermain 50 sampai 60 laga dalam semusim. Seperti itulah mentalitas Juergen. Hari ini yang terpenting bukanlah taktik atau filosofi. Ini adalah pertunjukkan kesungguhan hati yang hanya bisa terlihat karena dia punya kedekatan luar biasa dengan para pemain," tambah pelatih yang menjuarai Liga Champions bersama Porto dan Internazionale itu.
ADVERTISEMENT
Tidaklah mudah bagi Liverpool untuk meraih apa yang mereka raih. Sepanjang sejarah, hanya ada dua tim yang sanggup melakukan comeback setelah tertinggal tiga gol pada leg pertama semifinal Liga Champions. Yakni, Panathinaikos pada musim 1970/71 dan Barcelona pada musim 1985/86.
"Aku tidak memperkirakan ini bisa terjadi. Namun, sebelumnya memang aku bilang Liverpool masih punya kans untuk lolos dan Anfield adalah salah satu tempat di mana segalanya bisa terjadi," kata Mourinho. "Mereka sebelumnya hampir saja mengakhiri musim tanpa gelar dan sekarang tinggal selangkah lagi untuk menjadi juara Eropa."
Ini merupakan final kesembilan Liverpool dalam sejarah European Cup dan Liga Champions. Pada laga final yang dihelat 2 Juni 2019 mendatang, The Reds akan menghadapi pemenang antara Ajax dan Tottenham Hotspur. Ajax adalah juara Liga Champions empat kali, sementara Tottenham belum pernah sekali pun menjadi kampiun. Laga final sendiri bakal dilangsungkan di Estadio Metropolitano, Madrid.
ADVERTISEMENT