Napoli Ancam Keluar dari Lapangan Jika Rasialisme Terus Terjadi

27 Desember 2018 12:42 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Bek Napoli, Kalidou Koulibaly, tertunduk lesu saat timnya dikalahkan Sampdoria. (Foto: Reuters/Jennifer Lorenzini)
zoom-in-whitePerbesar
Bek Napoli, Kalidou Koulibaly, tertunduk lesu saat timnya dikalahkan Sampdoria. (Foto: Reuters/Jennifer Lorenzini)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pertandingan pekan ke-18 antara Napoli dan Inter Milan berakhir tanpa sukacita momen Natal, terutama bagi I Partenopei yang kalah 0-1 di San Siro Stadium. Napoli makin terluka dengan bumbu tidak sedap bernama rasialisme pada pertandingan yang berlangsung Kamis (27/12/2018) dini hari WIB itu.
ADVERTISEMENT
Sebabnya, bek Kalidou Koulibaly dicemooh, diserang oleh kata-kata penonton di stadion yang menyoroti ras sang pemain. Dilansir The Guardian, pelatih Carlo Ancelotti mengatakan wasit tidak menggubris permintaan Napoli untuk menghentikan pertandingan ketika teriakan rasialisme itu terjadi.
Koulibaly sendiri saat itu mendapat kartu kuning, pertama ketika dinilai melakukan pelanggaran terhadap Matteo Politano dan sejurus kemudian, sindirannya terhadap wasit atas keputusan tersebut berbuah kartu kuning kedua.
Ancelotti beralasan anak asuhnya itu menjadi emosi dan hilang kesabaran karena penonton tak henti-hentinya mengeluarkan ujaran rasialisme. "Ada atmosfer yang aneh, kami tiga kali meminta pertandingan ditunda, dan sudah diumumkan (untuk berhenti mengejek, red) lewat speaker tiga kali," ujar Ancelotti, mengutip dari The Guardian.
Pelatih berusia 59 tahun ini pun membela Koulibaly dengan mengatakan bahwa bek berpaspor Senegal ini punya sifat yang tenang dan profesional. "Tapi, dia harus mendengar sorakan (rasialisme) sepanjang laga. Tentu saja dia terganggu. Kami sudah tiga kali meminta pertandingan ditunda, tapi kapan (terjadi)? Setelah empat sampai lima kali anjuran?" katanya.
ADVERTISEMENT
"Berikutnya, mungkin kami harus mengurusnya sendiri dengan berhenti bermain dan meninggalkan lapangan. Mereka mungkin akan memutuskan kami kalah, tapi kami siap untuk itu. Tidak bagus untuk sepak bola Italia jika hal ini (rasialisme) terus terjadi," tegas Ancelotti.
Pelatih Napoli, Carlo Ancelotti. (Foto: Reuters/Jennifer Lorenzini)
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih Napoli, Carlo Ancelotti. (Foto: Reuters/Jennifer Lorenzini)
Pun kepada Sky Sports, pelatih kawakan ini mengatakan sangat kecewa dengan apa yang terjadi di laga melawan Inter Milan. Selain ejekan kepada Koulibaly, kartu merah yang diterima sang pemain pun menjadi pukulan bagi para pemain Napoli.
"Apa yang terjadi hari ini sungguh buruk, tidak hanya bagi Napoli, tapi juga bagi sepak bola Italia. Dikeluarkannya Koulibaly dari pertandingan juga mempengaruhi permainan karena pemain kami berkurang jadi 10," ujarnya.
Usai pertandingan, Koulibaly mengunggah komentarnya di akun Twitter pribadi. Satu yang pasti, sang pemain bangga dengan rasnya. "Saya kecewa dengan kekalahan ini, terutama karena harus meninggalkan pemain lainnya! Tapi saya bangga dengan warna kulit saya. Menjadi seorang pria, (berdarah) Prancis, Senegal, dan Neapolitan," kicaunya di akun @kkoulibaly26.
ADVERTISEMENT
Napoli kalah 0-1, hol tunggal Inter Milan sendiri dicetak Lautaro Martinez di menit tambahan 90+1. Adapun ejekan rasialisme bukan kali pertama terjadi di tanah Italia. Musim ini, bek Juventus, Blaise Matuidi, juga dihina karena rasnya saat tampil di kandang Cagliari.