Neco Williams

Neco Williams: Pelapis Paripurna Trent Alexander-Arnold di Liverpool?

9 Juli 2020 10:00 WIB
comment
2
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Liverpool, Neco Williams, di laga Brighton & Hove Albion vs Liverpool di Stadion American Express Community. Foto: Daniel Leal Olivas/Pool via REUTERS
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Liverpool, Neco Williams, di laga Brighton & Hove Albion vs Liverpool di Stadion American Express Community. Foto: Daniel Leal Olivas/Pool via REUTERS
ADVERTISEMENT
Dalam laga Brighton and Hove Albion vs Liverpool, Kamis (9/7) dini hari WIB, Neco Williams diselipkan Juergen Klopp sebagai satu-satunya pemain di bawah usia 20 tahun yang turun laga bersama para senior.
ADVERTISEMENT
Menariknya, bek asal Wales itu jadi starter pula. Lebih unik lagi, dia dimainkan di posisi yang tidak biasa, yakni sebagai bek kiri, posisi yang biasa diisi oleh Andrew Robertson.
Padahal, selama di tim junior The Reds, Williams kerap diturunkan sebagai bek kanan. Dia digadang-gadang menjadi pelapis, bahkan rival internal Trent Alexander-Arnold (TAA).
Lantas, bagaimana performanya di Stadion Amex itu? Apakah sehebat TAA atau Robertson?
Trent Alexander-Arnold dan Andrew Robertson. Dua bek sayap maut Liverpool. Foto: REUTERS/Corinna Kern
Sayangnya, penampilan Williams kurang memuaskan. Dia masih belum bisa seeksplosif TAA dan Robertson dalam hal membikin operan.
Membedah data WhoScored, sepanjang babak pertama, bek 19 tahun itu hanya membuat 16 operan sukses dari 25 kali percobaan (tingkat akurasi 64%). Malahan, dia juga diganjar kartu kuning.
ADVERTISEMENT
Tidak ada tekel sukses yang dibuatnya dalam laga pekan ke-34 Premier League 2019/20 itu. Namun setidaknya, Williams bisa memenangi satu duel udara, membuat masing-masing dua sapuan dan intersep.
Pada babak kedua, Klopp menariknya keluar dan Andrew Robertson. Hasilnya, bek asal Skotlandia itu mencipta satu assist untuk gol kedua Mohamed Salah di laga tersebut.
Momen Neco Williams vs Bernardo Silva di laga Man City vs Liverpool. Foto: Laurence Griffiths/Pool via REUTERS
Namun, jangan langsung menuding Williams adalah bek yang buruk. Dia yang biasa dimainkan sebagai bek kanan malah diturunkan sebagai bek kiri, jelas butuh penyesuaian.
Bandingkan dengan performanya ketika Liverpool ditekuk Man City 4-0 pada sepekan yang lalu. Mulai diturunkan sejak menit 76 untuk menggantikan TAA, dia bisa bermain lebih baik di posisi bek kanan.
Dalam laga di Stadion Etihad itu, Williams tercatat bisa membuat 13 operan sukses dari 16 kali percobaan (akurasi 81%), memenangi dua duel udara, serta dua intersep. Artinya, dia punya potensi sebagai pelapis TAA.
ADVERTISEMENT
Contoh lain, per Transfermarkt, Williams juga punya koleksi dua assist di Piala FA dan satu assist di Piala Liga Inggris musim ini. Semua assist itu ia dulang kala menjadi bek kanan dan bentuknya adalah umpan silang--ciri khas TAA.
Trent Alexander-Arnold, raja assist sekaligus pengumpan silang terbaik Liverpool. Foto: REUTERS/Andrew Yates
Jadi sebetulnya, Klopp hanya perlu lebih banyak memberinya jam terbang bersama tim utama Liverpool. Dengan begitu, klub tak perlu lagi mengucurkan dana untuk membeli bek kanan baru.
Dan, sepertinya Klopp sudah membaca potensi itu. Alasan dia menurunkannya sebagai bek kiri dalam laga dini hari WIB tadi mungkin adalah karena ia ingin melihat apakah Williams kanan-kiri oke atau tidak.
Well, dia memang kurang memuaskan sebagai bek kiri, tetapi ini kan baru sekali. Masih bisa diasah dan dikembangkan lagi dan tak menutup kemungkinan Juergen Klopp berencana menjadi Williams sebagai bek yang kanan-kiri oke.
ADVERTISEMENT
---
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten
Sedang memuat...0 Konten