Nova Arianto Tak Terbebani Target Lolos Piala Dunia U-17: Harus Jadi Motivasi

Timnas U-17 Indonesia dalam laga Kualifikasi Piala Asia U-17 2025 di Kuwait pada Oktober 2024 Foto: PSSI

Timnas U-17 Indonesia dituntut harus lolos ke putaran final Piala Dunia U-17. Menanggapi target dari PSSI tersebut, Nova Arianto merasa tidak terbebani.

Tiket menuju Piala Dunia U-17 harus didapatkan lewat Piala Asia yang akan digelar di Arab Saudi selama 3–20 April 2025. Satu grup berisi 4 tim, armada Nova Arianto berada di Grup C bersama Korsel, Yaman, dan Afghanistan.

Timnas U-17 ditargetkan merebut satu dari delapan tiket Piala Dunia U-17 2025. Jadi, mereka harus bisa lolos dari babak grup Piala Asia. Adapun Piala Dunia U-17 akan digelar di Qatar pada 5–27 November 2025. Namun, Nova tak merasa terbebani dengan target yang telah ditetapkan Ketum PSSI, Erick Thohir, itu.

"Iya, kalau secara pressure enggak ya, tapi saya bilang yang saya harus menjadikan itu menjadi motivasi buat kami, motivasi buat kami agar kita bisa lolos ke Piala Dunia," kata Nova pada Rabu (26/2) di Jakarta, dikutip dari Antara.

Pelatih Timnas Indonesia U-17 Nova Arianto (tengah) memberikan arahan kepada para pemainnya saat menghadapi Timnas India U-17 pada pertandingan persahabatan internasional leg 2 di Stadion Kapten I Wayan Dipta Gianyar, Bali, Selasa (27/8/2024). Foto: Nyoman Hendra Wibowo/ANTARA FOTO

"Maksudnya Pak Erick, jadi kita fokus dengan apa yang menjadi tujuan pertama dari Timnas U-17. Kesempatan ini jangan sampai disia-siakan karena kesempatannya sangat luar biasa, sangat besar untuk kita bisa lolos ke Piala Dunia," tambahnya.

Andai Timnas U-17 Indonesia berhasil lolos ke putaran final Piala Dunia U-17 2025, ini akan menjadi pengalaman kedua bagi Indonesia. Sebab pada 2023, Indonesia yang diasuh Bima Sakti juga bermain di Piala Dunia U-17 dengan status tim tuan rumah.

Berada di Grup A, Timnas U-17 Indonesia hanya finis di urutan ketiga klasemen akhir dengan koleksi 2 poin, unggul jumlah gol atas Panama yang mengoleksi poin sama. Sementara, Maroko dan Ekuador yang lolos ke 16 besar kala itu.