Offside Laga PSS vs Madura FC Jadi Barang Bukti Kasus Match Fixing

13 Desember 2023 18:36 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pendukung PSS Sleman mengibarkan bendera saat pertandingan Liga 1 PSS Sleman melawan Persib Bandung di Stadion Maguwoharjo, Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (19/8/2022).  Foto: Hendra Nurdiyansyah/ANTARA FOTO
zoom-in-whitePerbesar
Pendukung PSS Sleman mengibarkan bendera saat pertandingan Liga 1 PSS Sleman melawan Persib Bandung di Stadion Maguwoharjo, Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (19/8/2022). Foto: Hendra Nurdiyansyah/ANTARA FOTO
ADVERTISEMENT
Kapolri dan PSSI menggelar Konferensi Pers terkait Tindak Pidana Suap dan Perjudian Online di Website Judi SBOTOP di Jakarta pada Rabu (13/12). Dalam kesempatan itu, Polri juga memamerkan barang bukti match fixing yang beberapa waktu lalu diungkap.
ADVERTISEMENT
Pada Oktober lalu, Satgas Mafia Bola Polri mengungkapkan ada skandal match fixing di Liga 2 pada 2018. Kini, dalam barang bukti yang diperlihatkan kepada wartawan, ada detail terkait pertandingannya.
Jadi, laga yang dimaksud adalah PSS Sleman vs Madura FC di Stadion Maguwoharjo dalam babak 8 besar Liga 2 2018 Grup B pada 6 November 2018. Pada masanya, pertandingan itu pernah viral karena gol offside kontroversial.
Waktu itu, wasit Agung Setiawan yang memimpin laga membiarkan pemain PSS Sleman, Ilhamur Irhas, yang jelas-jelas sudah terperangkap offside bahkan sebelum rekannya mengirimkan umpan silang. Irhas lalu mengirim umpan silang, bola mengenai badan pemain Madura FC, Choirul Rifan, sehingga bola meluncur ke gawangnya sendiri.
Barang bukti mafia bola match fixing PSS Sleman vs Madura FC ditampilkan saat Konferensi Pers terkait Tindak Pidana Suap dan Perjudian Online di Website Judi SBOTOP di Jakarta pada Rabu (13/12/2023). Foto: Jodi Hermawan/kumparan
Barang bukti mafia bola match fixing PSS Sleman vs Madura FC ditampilkan saat Konferensi Pers terkait Tindak Pidana Suap dan Perjudian Online di Website Judi SBOTOP di Jakarta pada Rabu (13/12/2023). Foto: Jodi Hermawan/kumparan
Kasus itu berlarut-larut hingga akhirnya PSS Sleman menjadi juara Liga 2 2018. Hingga kini, 'Super Elja' masih bertahan di Liga 1, sedangkan Madura FC sulit dilacak nasibnya. Pada 2021, Madura FC masih bermain di Liga 3, tetapi pada Liga 3 2023 mereka tak ada dalam daftar tim peserta.
ADVERTISEMENT
Adapun nama-nama tersangka Mafia Bola yang diungkap dalam barang bukti kepada pers adalah Andy Setyo Nugroho (DPO), Kartiko Mustikaningtyas, Vigit Waluyo, Dewanto Rahadmoyo Nugroho, Agung Setiawan, Ratawi, dan Khairuddin.
Kasatgas Mafia Bola, Asep Edi Suheri, menyatakan kasus match fixing tersebut melibatkan pihak klub dengan melobi wasit untuk memenangi pertandingan. Menurutnya, klub telah mengeluarkan dana kurang lebih Rp 1 miliar untuk melobi wasit di sejumlah laga.
Data tersangka mafia bola match fixing Vigit Waluyo ditampilkan saat Konferensi Pers terkait Tindak Pidana Suap dan Perjudian Online di Website Judi SBOTOP di Jakarta pada Rabu (13/12/2023). Foto: Jodi Hermawan/kumparan
"Terkait perkara match fixing sampai saat ini kami telah memeriksa sebanyak 19 orang saksi dan menetapkan sebanyak 8 tersangka yang terdiri dari 4 orang wasit inisial K, RP, AS, dan M dan satu orang asisten manajer klub berinisial DRN dan satu orang pelobi inisial VW yang disampaikan oleh bapak Kapolri dan juga satu orang LO wasit inisial KM, dan seorang kurir berstatus DPO berinsial GAS dan sampai saat ini kami masih melakukan pengejaran," ucap Asep.
ADVERTISEMENT
"Selanjutnya kami telah memeriksa sebanyak 8 orang saksi ahli yang terdiri dari enam ahli pidana, satu ahli perwasitan dari PSSI dan satu ahli perwasitan dari FIFA yang berdomisili di Penang Malaysia."
"Kami telah melakukan kegiatan rekonstruksi sebanyak 97 adegan terkait pertandingan tim X dan Y. Berdasarkan keterangan ahli perwasitan terdapat 23 kejanggalan pada keputusan wasit yang diduga melakukan berhubungan dengan praktek suap kepada para tersangka dan selanjutnya kami juga telah mengamankan sejumlah barang bukti sebagaimana tertera di hadapan para hadirin sekalian."
"Terakhir, kami perlu sampaikan, berkas match fixing telah kami sampaikan ke Jaksa Agung. Kami menunggu berkas P21. Pelimpahan tersangka MP akan kami hadirkan," tandasnya.