Oliver Giroud: Kalah dari Kolombia Rasanya seperti Ditampar

25 Maret 2018 2:40 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:10 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Prancis vs Kolombia (Foto: Franck Fife/AFP)
zoom-in-whitePerbesar
Prancis vs Kolombia (Foto: Franck Fife/AFP)
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kekalahan 2-3 yang diderita Prancis dari Kolombia pada laga persahabatan, Sabtu (24/3/2018) dini hari WIB, memberikan banyak pelajaran buat skuat arahan Didier Deschamps.
ADVERTISEMENT
Bahkan, sang pelatih sempat mencak-mencak dan menilai para pemainnya terlihat sombong karena unggul 2-0 saat babak pertama baru berjalan 25 menit. Hal itu kemudian dianggap Deschamps sebagai penyebab Kolombia bisa membalas tiga gol.
Kendati hanya laga persahabatan, Prancis, yang dihuni oleh nama-nama beken dan berstatus sebagai juara grup A di Kualifikasi Piala Dunia 2018 zona Eropa, menunjukkan masih banyak aspek yang harus dibenahi menjelang putaran final turnamen di Rusia.
Oliver Giroud, yang mencetak gol pertama Prancis di laga kemarin, menyebut kekalahan dari Kolombia di Stade de France sebagai sebuah tamparan keras buat dirinya dan rekan-rekan setimnya. Menurut penyerang Chelsea itu, Prancis kudu menunjukkan respons tepat di laga persahabatan selanjutnya.
"Pertandingan sepak bola selalu terbagi dalam dua babak. Kami tidak bisa bersantai dan terlalu percaya diri. Terutama pada waktu-waktu krusial menjelang kompetisi utama. Hal tersebut adalah modal penting untuk bisa sukses," kata Giroud seperti dilansir oleh Soccerway.
ADVERTISEMENT
"Saya harap tamparan yang kami terima di babak kedua menjadi pengingat untuk bangkit dan memperbaiki penampilan selanjutnya," tuturnya menambahkan.
Berbeda dengan Giroud, Blaise Matuidi lebih santai menanggapi kekalahan Prancis. Bagi gelandang Juventus itu, Les Bleus tak seharusnya panik.
"Tidak sama sekali, kekalahan ini tidak membuat saya khawatir. Memang kami sadar melakukan hal yang baik dan buruk di pertandingan ini. Tetapi, saya tidak mau bilang ini membuat saya khawatir. Kami tidak perlu membuat kekalahan ini berlarut-larut, tidak semua hal harus dikhawatirkan sebegitu jauhnya," ucapnya
Prancis sendiri memang menunjukkan permainan yang mendominasi ketika babak pertama berjalan 25 menit. Meski tak banyak mengancam gawang David Ospina, serangan Prancis terbilang efektif. Gol kedua yang dicetak Thomas Lemar pun berawal dari skema serangan balik yang tersusun rapi, diprakarsai oleh Antoine Griezmann dan Kylian Mbappe.
ADVERTISEMENT
Prancis mulai melempem setelah Luis Muriel mencetak gol balasan tiga menit usai gol kedua Prancis itu. Hingga akhirnya di babak kedua, Prancis kehilangan sentuhan mereka. Kendati penguasaan bola mereka mencapai 55%, serangan Kolombia menjadi lebih efektif dengan melepaskan sembilan percobaan berbanding delapan milik Prancis.
N'Golo Kante, yang di laga tersebut dipasang sebagai starter bersama Matuidi di lini tengah, mengakui bahwa rekan-rekannya kehilangan fokus ketika Kolombia bisa membuat skor imbang 2-2 dan menyebut kekalahan ini disebabkan kesalahan mereka sendiri.
"Di babak kedua, Kolombia memberikan reaksi yang sangat bagus. Mereka melakukan pressing dan membuat kami kesulitan. Kemudian kami kesulitan mengembangkan permainan. Ketika skor 2-2 kami tidak tahu apa yang harus dilakukan dalam bertahan atau menyerang. Mereka akhirnya menang 3-2 dan saya pikir kekalahan ini disebabkan kesalahan kami sendiri," kata Kante.
ADVERTISEMENT
Kesempatan Prancis untuk memperbaiki penampilan mereka bakal datang pada Selasa (27/3) pukul 22:50 malam WIB. Pasukan Deschamps dijadwalkan bertandang ke markas Rusia.