Olympiacos Yakin Bisa Kalahkan Arsenal di Emirates

Pemain Bayern Muenchen dan Olympiacos sedang berduel. Foto: REUTERS/Michael Dalder

Ada duel Arsenal vs Olympiacos di Emirates Stadium tersaji pada babak 32 besar Liga Europa, Jumat (28/2/2020) dini hari WIB. The Gunners melakoni laga ini dengan satu kaki berada di babak 16 besar setelah mengalahkan Olympiacos di laga leg pertama dengan skor 1-0.

Meski begitu, Olympiacos tak gentar. Bahkan, mereka merasa percaya diri bisa mengalahkan Arsenal. Manajer Olympiacos, Pedro Martins, mengatakan bahwa performa mereka saat menghadapi Tottenham Hotspur awal musim ini jadi buktinya.

"Semua orang di Inggris melihat pertandingan Olympiacos melawan Tottenham adalah pertandingan yang seimbang," kata Martins dalam wawancara khusus dengan Goal International.

"Kami memiliki kualitas dan tidak akan mengubah identitas kami. Olympiacos yang sama akan Anda lihat lagi di London. Saya percaya tim ini bisa menang dari Arsenal," tambahnya.

Youssef El-Arabi vs Matteo Guendouzi. Foto: REUTERS/Alkis Konstantinidis

Padahal, Olympiacos punya catatan buruk saat bermain di kandang lawan saat melakoni sepak bola Eropa musim ini. Pada fase grup saja mereka mencatatkan tiga kali kekalahan saat bermain tandang.

Meski demikian, Olympiacos sangat perkasa di kandangnya. Cuma Bayern Muenchen dan Arsenal yang pernah mengalahkan mereka di Karaiskakis Stadium sejak awal musim.

Hebatnya, Olympiacos masih belum terkalahkan di liga domestik Yunani musim 2019/20 ini dan sedang nyaman bertakhta di puncak klasemen.

Pertandingan antara Tottenham Hotspur dan Olympiacos awal musim 2019/20. Foto: Reuters/John Sibley

Martins menambahkan bahwa ia menyadari kalau Arsenal dan Tottenham adalah tim yang berbeda. Menurutnya, Tottenham jauh lebih berpengalaman dibanding Arsenal.

"Apa yang saya lihat adalah Tottenham adalah tim yang berpengalaman dan penuh dengan pemain hebat. Sementara Arsenal memiliki banyak pemain muda yang tingkat pengalamannya belum sama," ujar Martins.

"Arsenal sedang membangun tim, sedangkan Tottenham memiliki skuat yang sama dari tiga atau empat tahun lalu. Ini adalah perbedaan besar. Ini bukan masalah kualitas, ini lebih ke soal kedewasaan serta pengalaman," tambahnya.