Optimisme dan Kewaspadaan Calhanoglu Jelang Final Coppa Italia

8 Mei 2018 18:38 WIB
clock
Diperbarui 14 Maret 2019 21:09 WIB
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gelandang Milan, Hakan Calhanoglu. (Foto: AFP/Miguel Medina)
zoom-in-whitePerbesar
Gelandang Milan, Hakan Calhanoglu. (Foto: AFP/Miguel Medina)
ADVERTISEMENT
Bagi Milan, kesempatan satu-satunya untuk berprestasi kini ada di ajang Coppa Italia. Menatap laga final menghadapi Juventus yang akan digelar di Olimpico, Kamis (10/5/2018) dini hari WIB, gelandang Rossoneri, Hakan Calhanoglu, menyampaikan optimisme sekaligus kewaspadaannya.
ADVERTISEMENT
Meski sudah mengeluarkan dana kurang lebih 200 juta euro untuk belanja pemain pada bursa transfer musim panas 2017, Milan gagal memenuhi target utamanya, yakni lolos ke Liga Champions. Selain itu, di Liga Europa musim ini pun mereka harus terhenti di tangan Arsenal pada babak 16 besar.
Namun, di Coppa Italia, Milan mampu berbicara banyak. Mereka menyingkirkan Verona, Internazionale, dan Lazio untuk mencapai partai puncak. Setelah gagal juara pada 2016 usai dikalahkan Juventus, musim ini Milan akan menghadapi lawan yang sama. Mereka pun bertekad untuk mengakhiri puasa gelar mayor yang telah mereka alami sejak 2011.
"Kami ingin memenangi trofi ini karena aku yakin ini akan mengubah mentalitas tim. Bagi kami, ini akan mengubah segalanya," kata Calhanoglu kepada La Gazzetta dello Sport.
ADVERTISEMENT
"Laga di Turin dan di Milan menunjukkan bahwa kami bisa mengalahkan Juventus. Aku yakin," lanjutnya.
Dua laga yang dimaksud Calhanoglu adalah dua laga Serie A. Dari sana, tak satu pun kemenangan diraih Milan. Di Milan mereka kalah 0-2 dan di Turin mereka kalah 1-3. Akan tetapi, seperti yang dikatakan Calhanoglu, dalam dua laga itu Il Diavolo Rosso sejatinya sanggup memberi perlawanan sengit.
Pada laga di Turin, 1 April 2018 lalu, Milan mampu mengungguli Juventus dalam hal tembakan (10 berbanding 7) dan tembakan tepat sasaran (5 berbanding 4). Dari segi penguasaan bola pun Milan tak kalah-kalah amat (48% berbanding 52%). Sementara, untuk laga di Milan, 'Iblis Merah' bahkan unggul dari segi penguasan bola (54% berbanding 46%) dan jumlah tembakan total (12 berbanding 9).
ADVERTISEMENT
"Kami sebenarnya punya banyak peluang. Di Juventus Stadium, misalnya, tendanganku membentur mistar gawang," kata Calhanoglu.
Calhanoglu pemain Milan. (Foto: Reuters/Heinz-Peter Bader)
zoom-in-whitePerbesar
Calhanoglu pemain Milan. (Foto: Reuters/Heinz-Peter Bader)
Meski begitu, Calhanoglu pun sadar bahwa Juventus punya keunggulan tersendiri di lini depan. Buktinya, tentu saja, adalah bagaimana 'Si Nyonya Tua' menjadi tim terproduktif di Serie A dengan raihan 84 gol.
"Oleh karenanya, (Leonardo) Bonucci dan (Alessio) Romagnoli akan memainkan peran vital. Secara khusus kami harus mewaspadai Douglas Costa. Aku sudah mengenalnya sejak kami masih di Jerman. Dia cepat, cerdas, dan bisa mengubah keadaan. Untuk menghentikannya, kami perlu kerja sama tim," papar eks pemain Hamburger SV itu.
Sebagai penutup, Calhanoglu kembali menegaskan keyakinannya. Akan tetapi, menurut pemain 24 tahun itu, ada tiga syarat yang harus dipenuhi Milan untuk menjadi juara.
ADVERTISEMENT
"Kami harus bermain dengan mentalitas yang tepat. Itu yang utama. Kemudian, kami juga wajib bermain secara kolektif dan dengan hati," pungkasnya.