Panggung Perpisahan Aritz Aduriz yang Hilang

21 Mei 2020 5:21 WIB
comment
4
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Penyerang Athletic Bilbao, Aritz Aduriz. Foto: AFP/ANDER GILLENEA
zoom-in-whitePerbesar
Penyerang Athletic Bilbao, Aritz Aduriz. Foto: AFP/ANDER GILLENEA
ADVERTISEMENT
Aritz Aduriz, pemain Athletic Bilbao, sudah lama memikirkan tentang panggung perpisahan dirinya sebagai pemain. Ia membayangkan, panggung itu megah dan meriah.
ADVERTISEMENT
Memasuki musim 2019/20, Aduriz sadar bahwa usianya sudah tidak lagi muda. Hasrat untuk membantu rekan setim di atas lapangan terganjal dengan kondisi fisik yang tidak lagi prima.
Pada November 2019, Aduriz divonis terkena cedera pinggul. Ia pun harus menepi hingga awal Februari 2020. Lamanya masa penyembuhan Aduriz ini seolah menjadi tanda bahwa ia memang harus berhenti.
Panggung final Copa del Rey 2019/20 sejatinya jadi momen yang pas baginya untuk berpamitan. Bayangkan, final kali ini mempertemukan dua tim paling besar di Basque: Athletic Bilbao dan Real Sociedad.
Apiknya lagi, kedua tim ini melaju ke final setelah menundukkan dua tim yang dianggap jadi simbol duopoli sepak bola Spanyol: Real Madrid dan Barcelona. Di final nanti, Basque akan menyaksikan sosok Aduriz bermain untuk terakhir kalinya.
Penyerang Athletic Bilbao, Aritz Aduriz. Foto: AFP/ANDER GILLENEA
Lalu, apakah Aduriz berhasil mewujudkan hal tersebut?
ADVERTISEMENT
***
Karier Aduriz di sepak bola terbilang panjang, kurang lebih hampir dua dekade. Namun, siapa sangka jika ketika kecil, Aduriz sama sekali tidak kepikiran untuk menjadi pemain sepak bola.
Keluarga Aduriz yang tinggal di San Sebastian, Gipuzkoa, adalah keluarga yang menyenangi olahraga alam, macam selancar, mountaineering, atau ski. Nah, ketika kecil, Aduriz pandai bermain ski. Ia kerap bermain ski di Pyrenees.
Sepak bola, saat itu, hanya sekadar jadi hobi. Ia acap bermain bola di pantai Concha, lalu juga pernah coba masuk ke klub muda dekat daerah rumahnya, Antiguoko. Sekadar informasi, klub ini jadi tempat munculnya Xabi Alonso dan Mikel Arteta.
Ketika ia berusia 19 tahun, Lezama--akademi Athletic Bilbao-- merekrutnya dan sepak bola mulai jadi sesuatu yang dekat dengannya. Dari sinilah, karier Aduriz sebagai pesepak bola profesional dimulai.
ADVERTISEMENT
Pada September 2002, Aduriz mencicipi debut bersama tim senior Athletic di La Liga. Debut yang suram memang, karena Athletic kalah 0-2 dari Barcelona.
Selepas itu, Aduriz malang melintang ke klub Spanyol lain seperti Burgos, Real Valladolid, Mallorca, dan Valencia. Namun, Athletic tetaplah rumah baginya. Alhasil, ketika panggilan untuk pulang datang lagi pada 2012--setelah sebelumnya datang juga pada 2006--, ia menyanggupinya.
Bersama Athletic, total Aduriz mampu menyumbangkan 172 gol dari 405 penampilan di semua ajang. Salah satu gol yang paling berkesan baginya terjadi saat Athletic bersua Barcelona di La Liga, 16 Agustus 2019.
Ketika itu, dengan tenang, Aduriz yang berstatus sebagai pemain pengganti mampu melepas tembakan gunting ke gawang Blaugrana. Satu gol saja, tetapi sudah cukup untuk mengakhiri puasa kemenangan Athletic atas Barcelona sejak 2013.
ADVERTISEMENT
Sial bagi Aduriz, gol ini jadi torehan terakhir yang mampu ia berikan bagi Athletic. Keran golnya mulai seret di misum 2019/20. Ditambah lagi, ia mulai banyak absen akibat cedera pinggul yang ia derita.
Bayangan tentang panggung perpisahan menyeruak. Lalu, muncullah nama Athletic Bilbao lawan Real Sociedad sebagai finalis Copa del Rey 2019/20. Main di laga ini akan jadi momen yang pas baginya untuk mengakhiri karier sebagai pemain.
Penyerang Athletic Bilbao, Aritz Aduriz. Foto: AFP/ANATOLII STEPANOV
Namun, Aduriz kembali ditimpa kemalangan. Wabah virus corona menyerang Spanyol. Semua kompetisi olahraga harus ditangguhkan, tak terkecuali La Liga dan Copa del Rey. Ia pun terpaksa harus menjalani isolasi bersama keluarganya di Bilbao.
Bayang-bayang Aduriz tentang panggung perpisahan yang indah pun perlahan hilang. Ditambah lagi, cedera pinggulnya tidak menunjukkan tanda-tanda membaik. Dokter bahkan menyarankannya untuk melakukan operasi.
ADVERTISEMENT
Alhasil, Aduriz menyerah pada keadaan. Rabu (20/5/2020) malam waktu Spanyol, lewat cuitan di Twitter, ia mengumumkan perpisahannya. Sebuah cara berpamitan yang biasa dan tidak mewah, apalagi meriah.
***
Aduriz memang pemain yang kariernya biasa saja. Ia tidak seperti Lionel Messi maupun Cristiano Ronaldo yang sepanjang karier bergelimang gelar. Namun, Aduriz memiliki pilihan untuk mendapatkan perpisahan yang layak.
Aduriz sudah membayangkan semuanya. Ia kini membela Athletic Bilbao, klub yang dulu jadi tempatnya memulai karier pertama kali. Ia juga memilih tidak akan memperpanjang kontraknya yang habis pada 30 Juni 2020.
Aduriz juga sudah siap main di partai final Copa del Rey sebagai caranya mengucapkan salam perpisahan kepada fans. Sayang, alam dan tubuhnya berkata lain. Virus corona dan operasi pinggul merebut panggung final Copa del Rey yang ia idamkan.
ADVERTISEMENT
Dalam sebuah tulisan di New York Times yang berjudul He Had Picked the Last Day of His Career. Now It May Never Come, Aduriz sudah pasrah jika karier sepak bolanya berhenti biasa saja. Toh, ia juga memang pemain biasa.
"Waktunya telah tiba. Saya sudah katakan berkali-kali, jika sepak bola akan meninggalkanmu sebelum kamu meninggalkannya. Jadi, marilah kita lupakan final yang kita mimpikan itu (Copa del Rey)," ujar Aduriz.
"Intinya, kesuksesan memang penting. Namun, yang lebih penting lagi adalah bagaimana caranya orang dapat mengingatmu," tambahnya.
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona
===
Yuk! bantu donasi atasi dampak corona