Paolo Maldini Adalah Bek Suci, lalu Diego Maradona Memaksanya Berdosa

27 November 2020 17:00 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Legenda sepak bola Argentina Diego Maradona saat menonton pertandingan Argentina vs Holland 2006 Piala Dunia FIFA Jerman, 21 Juni 2006. Foto: Reuters/John Sibley
zoom-in-whitePerbesar
Legenda sepak bola Argentina Diego Maradona saat menonton pertandingan Argentina vs Holland 2006 Piala Dunia FIFA Jerman, 21 Juni 2006. Foto: Reuters/John Sibley
ADVERTISEMENT
Paolo Maldini tak bisa sombong di hadapan Diego Maradona. Andaikan bisa menengok jasad legenda akbar Napoli itu, si eks kapten AC Milan wajib menundukkan kepala.
ADVERTISEMENT
Maldini, dalam 25 tahun kariernya (1984–2009) sebagai pemain sepak bola, hanya menerima tiga kartu merah. Jadi, sulit rasanya menafikannya sebagai salah satu bek terbaik dunia dan yang 'terbersih' di dunia.
Pada suatu masa, Maldini bahkan pernah bilang: "Jika saya harus melakukan tekel, saya telah melakukan kesalahan". Dan nyatanya, celana pria kelahiran 26 Juni 1968 itu acap bersih ketika berlaga.
Akan tetapi, di hadapan Maradona, Maldini tidak bisa mengaku sebagai 'bek yang suci'. Pergerakan lincah El Diego di lapangan pernah membuat dirinya terpaksa melakukan 'dosa' berupa pelanggaran keras untuk menghentikannya.

Tekel keras Paolo Maldini pada Diego Maradona

Paolo Maldini. Foto: AFP/Fayez Nureldine
Diego Maradona meninggal pada Rabu (25/11). Ini menjadi waktu yang tepat bagi Maldini untuk mengenang peristiwa ia menekel legenda Timnas Argentina itu yang wafat pada usia 60 tahun itu.
ADVERTISEMENT
"Saya di sampingnya di penghargaan Hall of Fame Serie A dan mereka menunjukkan beberapa rekaman kami bersama. Saya selalu menganggap diri saya bek yang sangat bersih (fair), tetapi saya harus mengakui dalam video-video itu saya melakukan beberapa pelanggaran yang mengerikan padanya," lanjutnya.
Bagi Maldini, Maradona mungkin bak belut licin yang sulit ditangkap. Alhasil, satu-satunya cara agar dia tak melangkah lebih jauh di lapangan adalah dengan melanggarnya.
"Namun, itu hanya karena dia selalu mengantisipasi saya dan karena itu saya terlambat. Dia sangat cepat dan ditendang berkeping-keping sepanjang kariernya, sepanjang pertandingan," terang Maldini.
"Saya merasa malu dan meminta maaf padanya setelah klip itu. Saya juga menyadari lebih dari yang saya ingat betapa cepatnya dia mengontrol bola dan mengubah arah. Dia benar-benar luar biasa," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
----
Simak panduan lengkap corona di Pusat Informasi Corona.