Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2025 © PT Dynamo Media Network
Version 1.94.0
Pejabat Qatar Kecam Sikap Negara Barat saat Lionel Messi Pakai Jubah Bihst
27 Desember 2022 15:24 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Jubah Bihst yang dipakaikan Emir Qatar, Sheikh Tamin bin Al Hamad Al Thani, kepada Lionel Messi sebelum prosesi pemberian trofi Piala Dunia 2022 menuai kontroversi. Tak sedikit negara-negara barat, yakni Eropa, yang mempermasalahkan pemakaian jubah tradisional Arab tersebut kepada La Pulga.
ADVERTISEMENT
Menurut laporan Sportskeeda, cukup banyak media-media di Eropa yang menyoroti momen pemakaian jubah tersebut. Mereka menuduh pemimpin Qatar tidak menghormati sang juara dunia karena jubah itu menutupi jersi Argentina yang mereka kenakan.
Kini, salah satu petinggi di Qatar yang menjabat sebagai asisten Menteri Luar Negeri Qatar, Lolwah Al-Khater, mengecam respons negatif dari negara barat tersebut. Menurutnya, pemakaian jubah itu tak perlu dipermasalahkan karena setiap wilayah memiliki ciri khas budaya tersendiri.
"Memakaikan jubah Bihst kepada Messi membuat banyak [negara] Eropa-sentris menjadi gila. Apakah mereka tahu bahwa pakaian kelulusan mereka berasal dari tradisi Arab? Sebuah tradisi muslim dimulai pada tahun 859 di Universitas Al-Qarawiyyan yang didirikan oleh seorang wanita muslim," cuit Al-Khater melalui Twitter-nya, dikutip dari Sportskeeda.
Sementara itu, menurut Goal International, Lionel Messi mengaku merasa terhormat bisa merasakan budaya Arab dengan memakai Jubah Bihst. Kapten Timnas Argentina itu disebut tak akan melepasnya meski ada penawaran yang tinggi.
ADVERTISEMENT
Bisht merupakan jubah yang telah digunakan di dunia Arab selama ribuan tahun. Bisht biasanya dikenakan pada acara-acara khusus, seperti pernikahan dan festival keagamaan.
Adapun Sekretaris Jenderal Piala Dunia 2022 Qatar, Hassan Al Thawadi, juga menegaskan bahwa momen Messi mengenakan Bisht merupakan kesempatan mengenalkan budaya Arab kepada dunia.
"Piala Dunia memiliki kesempatan untuk menunjukkan kepada dunia budaya Arab dan muslim kami. Ini bukan tentang Qatar, ini adalah perayaan regional," kata Hassan Al Thawadi kepada BBC Sport.
"Itu adalah pakaian untuk acara resmi dan dipakai untuk perayaan. Ini adalah perayaan Messi," imbuhnya.
Argentina berhasil menjadi kampiun Piala Dunia 2022 usai mengalahkan Prancis pada partai final. Tim besutan Lionel Scaloni menang adu penalti (4-2) usai bermain imbang 3-3 hingga babak tambahan.
ADVERTISEMENT
Messi tampil apik pada laga puncak tersebut. Penyerang berusia 35 tahun itu mencetak brace atau dua gol di menit 23 (penalti) dan 108’. La Pulga turut didapuk sebagai pemain terbaik kompetisi.