Pelatih Bayern Muenchen Diteror 450 Ancaman Pembunuhan Usai Tersingkir dari UCL

16 April 2022 10:15 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pemain Bayern Munich Thomas Muller dan Robert Lewandowski duel dengan Pervis Estupinan dari Villarreal pada pertandingan perempat final Liga Champions di Allianz Arena, Munich, Jerman. Foto: Kai Pfaffenbach/Reuters
zoom-in-whitePerbesar
Pemain Bayern Munich Thomas Muller dan Robert Lewandowski duel dengan Pervis Estupinan dari Villarreal pada pertandingan perempat final Liga Champions di Allianz Arena, Munich, Jerman. Foto: Kai Pfaffenbach/Reuters
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Kegagalan Bayern Muenchen menembus babak semifinal Liga Champions (UCL) 2021/22 berbuntut panjang. Pelatih Die Roten, Julian Nagelsmann, mendapat teror ancaman pembunuhan.
ADVERTISEMENT
Bayern tersingkir dari ajang ‘Si Kuping Besar’ oleh Villarreal. Robert Lewandowski dan kolega kalah agregat 1-2 dari The Yellow Submarine di babak perempat final.
Ini adalah kegagalan Bayern kedua kali secara beruntun tersingkir di babak perempat final Liga Champions. Musim sebelumnya, Bayern kandas di tangan Paris Saint-Germain.
Juru taktik Bayern, Julian Nagelsmann, tak ayal mendapat kritikan. Namun, ia tak habis pikir dengan ancaman pembunuhan yang diterimanya di media sosial Instagram. Jumlahnya pun tak main-main, yakni sebanyak 450 ancaman pembunuhan.
Pelatih Leipzig Julian Nagelsmann di laga semifinal Liga Champions UEFA antara Leipzig dan Paris Saint-Germain di stadion Luz di Lisbon. Foto: David Ramos / POOL / AFP
"Saya tahu saya akan selalu mendapat kritik dari semua pihak - itu normal dan saya bisa menghadapinya. Namun, dengan 450 ancaman pembunuhan di Instagram, itu tidak mudah," ungkap pelatih berusia 34 tahun dikutip dari BBC.
ADVERTISEMENT
Selain itu, Nagelsmann mengutarakan bahwa bukan hanya dirinya yang menjadi sasaran. Pria asal Jerman ini juga mengungkapkan bahwa ibunya juga menjadi objek teror tersebut.
"Jika orang ingin membunuh saya, itu satu hal, tetapi mereka juga menyerang ibu saya sendiri, yang bahkan tidak peduli dengan sepak bola," tambah Nagelsmann.
"Saya tidak mengerti. Begitu mereka mematikan TV, orang-orang melupakan semua kesopanan. Dan mereka pikir merekalah yang benar, itu yang gila," lanjutnya.
Pelatih Bayern Muenchen, Julian Nagelsmann. Foto: Sven Hoppe/dpa/Reuters
Nagelsmann turut menjelaskan bahwa ancaman pembunuhan tak hanya terjadi saat laga melawan Villarreal. Eks pelatih RB Leipzig ini mengungkapkan bahwa teror tersebut selalu datang, baik ketika Bayern Muenchen menang atau pun kalah.
“Saya tidak akan pernah selesai dengan itu. Saya mendapatkannya setelah setiap pertandingan, terlepas dari apakah kami menang atau kalah,” beber Nagelsmann.
ADVERTISEMENT
"Ada lebih banyak ancaman pembunuhan ketika kami bermain dengan tiga bek daripada ketika kami bermain dengan empat bek, dan jelas lebih sedikit lagi ketika kami kalah," tandasnya.