Tentang KamiPedoman Media SiberKetentuan & Kebijakan PrivasiPanduan KomunitasPeringkat PenulisCara Menulis di kumparanInformasi Kerja SamaBantuanIklanKarir
2024 © PT Dynamo Media Network
Version 1.89.0
Pelatih Belgia Mundur Usai Tersingkir dari Piala Dunia 2022
2 Desember 2022 2:03 WIB
·
waktu baca 2 menitADVERTISEMENT
Pelatih Timnas Belgia , Roberto Martinez , menyatakan mundur usai gagal antarkan timnya melaju ke 16 besar Piala Dunia 2022 . Keputusan itu dibuatnya usai laga pamungkas Grup F kontra Kroasia, di Ahmed bin Ali Stadium, Kamis (1/12) malam WIB.
ADVERTISEMENT
Meski gagal lolos ke 16 besar, Martinez tetap bangga dengan armadanya. Ia mengaku tak menyesal karena para pemainnya telah berjuang sekuat tenaga di laga pamungkas tersebut.
"Tidak mudah memenangkan pertandingan di Piala Dunia. Kami bukan diri kami sendiri di babak pertama, kami pantas kalah di babak kedua," lanjutnya.
"Kami menciptakan [banyak] peluang, dan tidak ada penyesalan hari ini. Kami tersingkir dengan kepala tegak," tutur Martinez.
Martinez menyebut bahwa terdepaknya Belgia dari Piala Dunia 2022 bukan merupakan akhir dari segalanya. Ia tetap yakin Belgia bisa berbicara lebih banyak dengan pemain-pemain mudanya di beberapa tahun ke depan.
"Anda lihat Youri Tielemans dan para pemain muda lainnya. Generasi emas sedang melakukan sesuatu yang membawa generasi berikutnya. Bukan soal yang ada di lapangan, warisan bisa ditinggalkan dalam banyak hal," pungkasnya.
ADVERTISEMENT
Martinez ditunjuk sebagai pelatih Belgia sejak enam tahun lalu, tepatnya pada 3 Agustus 2016. Ia berkesempatan untuk memoles generasi emas Belgia yang dihuni sejumlah bintang, seperti Kevin De Bruyne hingga Eden Hazard.
Pelatih 49 tahun itu telah melakoni 80 laga bersama Belgia. Persentase kemenangannya selama melatih cukup bagus, yakni mencapai 70 persen.
Sayangnya, ia tak bisa membuat Belgia berbicara banyak di kompetisi internasional. Prestasi terbaiknya selama membesut 'Red Devils' adalah ketika jadi juara 3 Piala Dunia 2018 lalu.
Pada gelaran Piala Dunia 2022, Belgia gagal tampil memukau. Dari 3 laga, mereka hanya mampu menang 1 kali dan sekali imbang. Alhasil, mereka pun mengakhiri kompetisi di posisi tiga klasemen Grup F dengan raihan 4 poin.
ADVERTISEMENT