Pelatih Jepang Buka Suara soal Junya Ito Terlibat Dugaan Pelecehan Seksual

3 Februari 2024 8:09 WIB
·
waktu baca 3 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Gelandang Jepang Junya Ito melewati bek Irak Merchas Doski selama pertandingan sepak bola Grup D Piala Asia AFC Qatar 2023 antara Irak dan Jepang di Stadion Kota Pendidikan di Al-Rayyan, sebelah barat Doha pada (19/1/ 2024). Foto: Hector Retamal / AFP
zoom-in-whitePerbesar
Gelandang Jepang Junya Ito melewati bek Irak Merchas Doski selama pertandingan sepak bola Grup D Piala Asia AFC Qatar 2023 antara Irak dan Jepang di Stadion Kota Pendidikan di Al-Rayyan, sebelah barat Doha pada (19/1/ 2024). Foto: Hector Retamal / AFP
ADVERTISEMENT
Junya Ito didepak dari skuad Timnas Jepang jelang laga kontra Iran di perempat final Piala Asia. Pelatih Jepang, Hajime Moriyasu, buka suara soal anak buahnya yang terlibat kasus dugaan pelecehan seksual itu.
ADVERTISEMENT
Ito diduga melakukan pelecehan seksual terhadap perempuan dalam sebuah hotel di Osaka, Jepang, pada Juni 2023. Media bernama Daily Shincho memviralkan kasus itu pada Rabu (31/1), lalu Federasi Sepak Bola Jepang (JFA) mengumumkan keputusan memulangkan Ito pada Kamis (1/2).
Moriyasu mengindikasikan bahwa keputusan itu tepat. Sebab, ia mengkhawatirkan kesehatan mental Ito dan Ito mungkin tidak akan maksimal jika dipaksakan main melawan Iran pada Sabtu (3/2) pukul 18:30 WIB.
"Jika memungkinkan, saya ingin bertarung bersama Junya Ito hingga akhir turnamen ini untuk memenangi kejuaraan. Dalam diskusi, JFA mengambil keputusan untuk mendepaknya dari turnamen karena keinginan mereka. Kami setuju dan dia tidak akan bermain bersama kami di pertandingan besok dan akan dipulangkan," kata Moriyasu saat konferensi pers jelang laga, Jumat (2/2).
Pelatuh Timnas Jepang Hajime Moriyasu. Foto: Dylan Martinez/REUTERS
"Tentu saja akan berdampak pada tim karena dia adalah pemain yang berkontribusi terhadap kemenangan tim di laga-laga sebelumnya. Saya merasa sangat kecewa, tetapi saya ingin mempertimbangkan kesehatan mental dan fisik dia terlebih dahulu. Kami memiliki para pemain lain yang juga bagus, jadi saya tidak khawatir sama sekali untuk melawan Iran," lanjutnya.
ADVERTISEMENT
Hajime Moriyasu mengaku sudah sempat berbicara langsung dengan Junya Ito. Moriyasu berharap gelandang 30 tahun itu bisa bangkit setelah kasus ini.
"Saya ingin mendukungnya semaksimal mungkin, dan saya ingin mengawasinya, sehingga ia dapat kembali ke performa terbaiknya sesegera mungkin," jelas Moriyasu.
Gelandang Jepang Junya Ito pada 9 September 2023. Foto: Ronny Hartman/AFP
Daily Shincho memaparkan kesaksian perempuan berusia 20 tahunan dengan identitas samaran Nona A. Ia mengaku sempat tak sadarkan diri di tempat tidur sebuah hotel mewah di Nakanoshima, Osaka, pada dini hari tanggal 21 Juni 2023. Junya Ito ada di lokasi yang sama kala itu.
Menurut kesaksian Nona A dan orang lain yang terlibat, Ito bertemu dengan Nona A di sebuah restoran usai pertandingan Jepang vs Peru di Stadion Panasonic Suita, Osaka, sehari sebelumnya. Tak lama kemudian, Nona A dan teman-temannya dibawa keluar toko dan masuk ke dalam mobil sewaan yang telah disiapkan untuk mereka bersama Ito.
ADVERTISEMENT
Kemudian, Nona A mengeklaim telah terjadi pelecehan seksual. Ito dan rekan-rekannya diduga membuat dua wanita, termasuk Nona A, mabuk dan berhubungan seks dengan mereka tanpa persetujuan.
Nona A telah menuntut permintaan maaf dari Ito sejak September 2023, dan telah mendiskusikan masalah tersebut melalui pengacaranya sejak November. Sebagai tanggapan, Ito mengeklaim bahwa ada persetujuan seksual antara dia dan Nona A, menawarinya penyelesaian finansial, dan mendesak Nona A untuk memasukkan klausul tutup mulut.