Pelatih Leverkusen Percaya De Ligt Takkan Redup di Juventus

1 Oktober 2019 20:43 WIB
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
De Ligt cetak gol bunuh diri ke gawang Juventus. Foto: Pakawich Damrongkiattisak/Getty Images
zoom-in-whitePerbesar
De Ligt cetak gol bunuh diri ke gawang Juventus. Foto: Pakawich Damrongkiattisak/Getty Images
ADVERTISEMENT
Bayer Leverkusen akan menjadi ujian berbeda bagi Juventus. Ini pentas Liga Champions, segalanya bisa terjadi. Maka, jangan coba-coba menggantungkan hasil pada siapa yang diunggulkan, siapa yang tidak.
ADVERTISEMENT
Cristiano Ronaldo adalah musuh yang dipindai berbahaya bagi tim mana pun. Leverkusen pun demikian. Namun, bukan berarti yang menjadi diwaspadai Ronaldo melulu.
Pelatih Leverkusen, Peter Bosz, tidak bisa mengabaikan Matthijs de Ligt. Ia paham betul seperti apa kualitas bek 20 tahun itu.
Pemahaman Bosz bukan sempalan. Ucapan itu bukan formalitas jelang laga, bukan pula pengertian dangkal yang berfondasikan omongan orang.
Bosz adalah mantan pelatih De Ligt ketika masih berkostum Ajax Amsterdam. Bahkan De Ligt melakoni laga debut sebagai pemain senior di bawah asuhan Bosz.
Pelatih Bayer Leverkusen, Peter Bosz. Foto: SASCHA SCHUERMANN / AFP
Momen spesial itu terjadi pada 21 September 2016, saat Ajax berlaga melawan Willem II. Tidak sampai di situ. De Ligt juga mencetak di menit ke-25 pada laga yang tuntas dengan kemenangan 5-0 bagi Ajax itu.
ADVERTISEMENT
"Saya melatih Matthijs de Ligt di Ajax ketika dia masih 17 tahun. Sejak itu, saya bisa melihat bahwa ia pesepak bola hebat," jelas Bosz, dilansir Football Italia.
Hingga kini, kepindahan ke Juventus belum tampak sebagai keputusan yang berpihak bagi De Ligt. Ia didatangkan Juventus dengan mahar 75 juta euro yang membuatnya jadi pemain termahal Serie A musim ini.
Akan tetapi, sejak pertama kali tampil sebagai starter di uji tanding, De Ligt belum tampak meyakinkan. Saat menghadapi Internazionale di ICC 2019, misalnya, dia malah membuat gol bunuh diri.
Dalam enam laga Serie A 2019/20, De Ligt bermain empat kali. Juventus memang sudah mencetak 11 gol dan belum pernah kalah. Namun, mereka sudah kebobolan lima kali.
ADVERTISEMENT
Bandingkan dengan Inter yang mencetak gol 13 kali, tetapi baru kebobolan dua kali dan selalu menang. Jika kualitas pertahanan Juventus mendapat sorotan, kualitas De Ligt yang merupakan bek tengah juga tidak luput dari sorotan tadi.
Meski demikian, bukan berarti tidak ada harapan bagi De Ligt untuk tampil bersinar. Hingga kini De Ligt tercatat sebagai pemain Juventus yang paling sering membuat sapuan.
Rataan sapuannya mencapai 4,5 kali per pertandingan. Atribut defensif lain De Ligt memang tidak mencolok. Per laganya ia membuat 1 tekel sukses, 0,3 intersep, dan 0,3 block.
Matthijs de Ligt memperkuat Juventus di laga melawan Napoli. Foto: AFP/Isabella Bonotto
Bosz pada akhirnya tetap percaya De Ligt adalah pengecualian. Pesepak bola sembarangan tidak akan bisa memberi impak dan menarik perhatian raksasa seperti Juventus dalam usia semuda De Ligt.
ADVERTISEMENT
"Ia talenta luar biasa. Tidak banyak pesepak bola yang bertanding sebagus dia di usia semuda itu," ujar fBosz.
Terlepas dari bakal seperti apa performa De Ligt, Bosz percaya bahwa Juventus akan menjadi ujian berat bagi siapa pun yang berlaga di Leverkusen.
Maurizio Sarri memang baru melatih Juventus pada musim ini. Namun, Bosz yakin bahwa racikan taktik Sarri sanggup membentuk Juventus sebagai tim spesial.
"Juve adalah tim hebat yang sangat sulit untuk ditaklukkan. Sarri mahir betul membentuk timnya bermain dengan baik. Kami sudah melihatnya ketika bertanding melawan Napoli dan Chelsea asuhannya," jelas Bosz.
*** Pertandingan kedua Grup D Liga Champions 2019/20 antara Juventus dan Bayer Leverkusen akan digelar di Juventus Stadium pada Rabu (2/10/2019). Sepak mula berlangsung pada 02.00 WIB.
ADVERTISEMENT