Pelatih PSG Berang Dituduh Islamofobia & Rasialis ke Pemain Kulit Hitam

14 April 2023 19:32 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Pelatih sepak bola Christophe Galtier. Foto: Franck Fife/AFP
zoom-in-whitePerbesar
Pelatih sepak bola Christophe Galtier. Foto: Franck Fife/AFP
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Pelatih Paris Saint-Germain (PSG), Christophe Galtier, dituduh sebagai sosok Islamofobia. Selain itu, ia juga dituduh rasialis ke pemain kulit hitam.
ADVERTISEMENT
Galtier melatih PSG sejak Juli 2022. Menurut laporan RMC Sport, Rabu (12/4) waktu setempat, pelatih asal Prancis tersebut diduga membuat komentar negatif terkait para pemain kulit hitam dan muslim.
Namun, tuduhan yang dimaksud tak terjadi dalam waktu dekat ini. Ia dituding berlaku buruk seperti itu saat masih melatih Nice selama 2021–2022, klub yang dilatihnya sebelum PSG. Lantas, ia pun membantahnya.
"Saya sangat terkejut dengan komentar yang dituduhkan kepada saya dan yang telah disampaikan oleh beberapa orang dengan cara yang tidak bertanggung jawab. Dan itu menyakitkan hati saya di kedalaman kemanusiaan saya," katanya, Jumat (14/4) waktu setempat, dikutip dari Goal International.
Ekspresi Kylian Mbappe dari Paris St Germain setelah pertandingan pada laga pekan ke-29 Liga Prancis 2022/23 di Stadion Parc des Princes, Paris, Senin (3/4/2023). Foto: Sarah Meyssonnier/Reuters
"Saya dibesarkan dalam lingkungan campuran dan dalam nilai-nilai berbagi dan menghormati orang lain, terlepas dari asal, warna atau latar belakang mereka. Sepanjang hidup sebagai seorang pria dan pesepak bola, saya telah didikte kepedulian berbagi dan hidup dengan baik dengan orang lain. Saya tidak dapat menerima bahwa nama saya dan keluarga saya dinodai dengan cara ini," tambahnya.
ADVERTISEMENT
Galtier tampaknya begitu berang. Ia ingin kasus ini diselidiki dengan serius.
"Oleh karena itu, saya telah memutuskan untuk menyerang siapa pun yang melanggar kehormatan saya. Saya memiliki keyakinan pada keadilan negara saya. Dan saya hanya bisa puas dengan dibukanya penyelidikan," tegas pelatih PSG itu.