Pemain Borneo FC Lepas Tendangan Kungfu di Final Piala Presiden

17 Juli 2022 23:10 WIB
ยท
waktu baca 2 menit
comment
0
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Borneo FC vs Arema FC di leg kedua final Piala Presiden 2022. Foto: Instagram/@borneofc.id
zoom-in-whitePerbesar
Borneo FC vs Arema FC di leg kedua final Piala Presiden 2022. Foto: Instagram/@borneofc.id
ADVERTISEMENT
sosmed-whatsapp-green
kumparan Hadir di WhatsApp Channel
Follow
Borneo FC menjamu Arema FC di final leg kedua Piala Presiden 2022, Minggu (17/7). Pertandingan yang dihelat di Stadion Segiri, Samarinda, tersebut diwarnai dengan aksi tendangan kungfu.
ADVERTISEMENT
Dalam pantauan kumparan melalui live streaming, momen tersebut terjadi di menit 33. Adapun, yang terlibat dalam insiden tersebut adalah Agung Prasetyo dan Gian Zola.
Jadi, Agung dan Zola terlibat dalam perebutan bola di udara. Agung menyambar bola pantulan tersebut dengan mengayunkan kakinya tinggi-tinggi, sementara Zola hendak menanduk.
Alhasil, kaki Agung pun tampak menyambar kepala bagian samping Zola. Setelahnya, Adam Alis langsung melakukan protes, namun ia mendapat kartu kuning, sementara Agung tak mendapatkan kartu. Arema diberikan tendangan bebas setelahnya
Lantas, apakah keputusan wasit benar?
Laws of the Game 2021/22 yang dirilis IFAB menjelaskan tentang jenis pelanggaran yang layak mendapat kartu merah. Misalnya adalah serious foul play (pelanggaran serius) dan violent conduct (perilaku kekerasan).
ADVERTISEMENT
Tekel atau adangan yang membahayakan keselamatan lawan atau menggunakan kekuatan atau kebrutalan yang berlebihan harus dianggap sebagai pelanggaran serius.
Setiap pemain yang menerjang lawan dalam memperebutkan bola dari depan, dari samping atau dari belakang dengan menggunakan satu atau kedua kaki, dengan kekuatan berlebihan atau membahayakan keselamatan lawan, dinyatakan bersalah melakukan pelanggaran serius.
Borneo FC vs Arema FC di leg kedua final Piala Presiden 2022. Foto: Instagram/@borneofc.id
Dalam kasus ini, Agung bisa saja mendapatkan kartu dengan pertimbangan serious foul play (pelanggaran serius). Namun, wasit tidak memberikannya kartu.
Lantas, mengapa Agung bebas dari hukuman? Bisa jadi, wasit memiliki pertimbangan lain. Pasalnya, Zola tak terjatuh usai aksi tendangan Agung.
Usai aksi tersebut, pertandingan pun tetap dilanjutkan. Duel yang berlangsung dengan tensi tinggi hingga akhir laga tersebut tak membuahkan satu pun gol.
ADVERTISEMENT
Dengan begitu, Arema berhak menjadi juara Piala Presiden dengan kemenangan agregat 1-0. 'Singo Edan' berhasil mempertahankan gelar setelah juga menjadi juara pada 2019 lalu, sementara pada 2020 dan 2021 Piala Presiden ditiadakan.