Pemain Kalteng Putra Dilaporkan ke Polisi Usai Tuntut Gaji, APPI Desak PSSI

2 Februari 2024 15:00 WIB
·
waktu baca 2 menit
comment
1
sosmed-whatsapp-white
copy-link-circle
more-vertical
Konferensi Pers Exco APPI dan para pemain Kalteng Putra (2023/2024) terkait dengan permaslahan klub di Kantor APPI, Jalan Jaksa Nomor 4, Jakarta Pusat, pada 2 Februari 2024. Foto: Soni Insan Bagus/kumparan
zoom-in-whitePerbesar
Konferensi Pers Exco APPI dan para pemain Kalteng Putra (2023/2024) terkait dengan permaslahan klub di Kantor APPI, Jalan Jaksa Nomor 4, Jakarta Pusat, pada 2 Februari 2024. Foto: Soni Insan Bagus/kumparan
ADVERTISEMENT
Asosiasi Pesepakbola Profesional Indonesia (APPI) meminta tindakan tegas dari PSSI soal kasus tunggak gaji pemain klub Liga 2, Kalteng Putra. Mereka berharap PSSI mendukung dan memperjuangkan hak-hak pemain.
ADVERTISEMENT
Para pemain Kalteng Putra dilaporkan manajemen klub ke kepolisian dengan kasus pencemaran nama baik. Hal itu usai mereka melakukan protes karena gajinya tak dibayar oleh pihak klub.
''APPI berharap kepada PSSI untuk bisa bertindak tepat dalam menyelesaikan masalah ini sehingga pemain tidak bernasib tragis, menjadi deretan korban malapetaka sepak bola Indonesia,'' kata Presiden APPI, Andritany Ardhiyasa, dalam sesi konferensi pers di Jakarta, Jumat (2/2).
''Jangan sampai para pemain tidak dibayar gajinya, malah justru dilaporkan ke polisi oleh klubnya, lalu disanksi PSSI. Saya rasa ini sangat tragis jika dilaporkan polisi, dan sanksi sudah dijatuhkan kepada para pemain Kalteng Putra. Saya rasa ini tidak baik untuk sepak bola kita,'' lanjutnya.
Laga Kalteng Putra vs Persipura dalam lanjutan laga play-off Liga 2 2023/24 di Stadion Mandala Jayapura pada 17 Januari 2024. Foto: Situs web resmi Liga Indonesia Baru
Sementara itu, Riza Hufaida selaku Officer Legal APPI menyatakan kesiapan APPI untuk membantu para pemain Kalteng Putra. Ia menilai bahwa masalah ini merupakan masalah klasik di sepak bola Indonesia.
ADVERTISEMENT
''Jelas ini kami sangat menyayangkan, lagi-lagi penunggakan gaji. Ini pernah saya sampaikan, kalau ini adalah masalah klasik yang terus terulang,'' ucap Riza.
''PSSI dan PT LIB yang menjalankan kompetisi ini harus lebih serius dan ketat dalam verifikasi klub ke depannya agar kasus penunggakan gaji pemain ini tidak terjadi lagi," tandasnya.